Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Trump Desak CEO Intel Mundur karena Dugaan Hubungan dengan Tiongkok

Thalatie K Yani
08/8/2025 09:00
Trump Desak CEO Intel Mundur karena Dugaan Hubungan dengan Tiongkok
Presiden AS Donald Trump desak CEO Intel Lip-Bu Tan mundur dari jabatannya, terkait dugaan hubungannya dengan Tiongkok.(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka mendesak CEO Intel, Lip-Bu Tan, untuk segera mundur dari jabatannya. Desakan ini disampaikan melalui unggahan di platform Truth Social, Kamis (7/8), menyusul laporan yang menyebutkan adanya dugaan keterkaitan Tan dengan Tiongkok.

“CEO Intel sangat bermasalah dan harus segera mengundurkan diri. Tidak ada solusi lain untuk masalah ini. Terima kasih atas perhatiannya!” tulis Trump.

Desakan Trump muncul hanya beberapa hari setelah Senator Partai Republik dari Arkansas, Tom Cotton, menyuarakan kekhawatiran terhadap latar belakang Tan. Dalam surat kepada Ketua Dewan Direksi Intel, Frank Yeary, Cotton menyoroti laporan Tan melalui investasi pribadi dan dana ventura disebut memiliki keterlibatan dalam ratusan perusahaan Tiongkok.

Cotton menilai perusahaan-perusahaan AS yang menerima dana hibah pemerintah seharusnya memiliki tanggung jawab menjaga kepentingan nasional. Di samping menerapkan standar keamanan yang ketat.

“CEO baru Intel dilaporkan memiliki keterkaitan erat dengan Partai Komunis Tiongkok. Perusahaan AS yang menerima dana publik wajib menunjukkan akuntabilitas dan transparansi. Dewan Intel harus memberikan penjelasan kepada Kongres,” tulis Cotton melalui platform X (sebelumnya Twitter).

Respon Intel

Menanggapi polemik ini, Intel menyatakan komitmennya terhadap kepentingan nasional dan ekonomi AS.

“Intel, Dewan Direksi, dan Lip-Bu Tan berkomitmen penuh dalam mendukung keamanan nasional serta agenda ekonomi Presiden melalui investasi yang strategis,” bunyi pernyataan resmi Intel.

Saham Intel (INTC) tercatat turun 3% pada penutupan perdagangan Kamis.

Tan sendiri baru menjabat sebagai CEO Intel pada Maret lalu, di tengah upaya perusahaan untuk bangkit setelah tertinggal dalam persaingan chip mobile dan AI. Sementara rivalnya, Nvidia, justru melesat dan menjadi perusahaan bernilai US$4 triliun pertama pada bulan lalu.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, Intel mengumumkan pemangkasan 15% tenaga kerja demi menciptakan organisasi yang lebih ramping dan gesit.

Sebelum memimpin Intel, Tan merupakan CEO Cadence Design Systems dan pendiri Walden Catalyst Ventures, perusahaan investasi di sektor teknologi.

Trump sebelumnya juga pernah mengkritik Intel. Sehari sebelum pernyataan terbarunya, saat mengumumkan investasi tambahan Apple sebesar US$100 miliar di AS bersama CEO Tim Cook, Trump sempat menyindir Intel:

“Intel sudah habis-habisan dihantam. Mereka benar-benar kalah telak,” ucap Trump. (CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya