Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kerusuhan kembali Memuncak di Hong Kong

Ihfa Firdausya
23/7/2019 00:00
Kerusuhan kembali Memuncak di Hong Kong
Kondisi kantor anggota parlemen pemerintah pro-Beijing, Junius Ho, seusai aksi masa di Distrik Tsuen Wan, Hong Kong.(Philip FONG / AFP)

KEMARAHAN dalam protes berkepanjangan di Hong Kong kemarin kembali memuncak setelah terjadinya serangan kejam terhadap demonstran prodemokrasi oleh gangster triad yang menyebabkan puluhan terluka.

Demonstrasi antipemerintah di pusat keuangan Asia itu berubah mencekam pada Minggu (21/7) malam ketika gerombolan pria berkaus putih yang membawa pentungan, tongkat, dan tiang logam menyerang demonstran. Saat itu pengunjuk rasa baru kembali dari pawai besar lainnya. Cuplikan video yang disiarkan langsung di Facebook menunjukkan orang-orang berteriak ketika para preman itu memukuli banyak pengunjuk rasa dan jurnalis di Stasiun Yuen Long. Darah menggenang di lantai kereta bawah tanah.

Pihak rumah sakit mengatakan 45 orang terluka dalam serangan itu. Satu orang dalam kondisi kritis dan lima lainnya mengalami luka serius.

Warga mengkritik polisi Hong Kong karena lamban mengambil tindakan. Polisi baru tiba lebih dari 1 jam ke lokasi dan gagal menangkap para penyerang bersenjata.

Beberapa pria berkaus putih itu terekam meninggalkan tempat kejadian menggunakan mobil-mobil dengan pelat nomor daratan Tiongkok.

Lam Cheuk-ting, seorang anggota parlemen prodemokrasi, ialah salah yang terluka dalam perkelahian tersebut. Ia mengalami luka-luka pada wajah dan lengannya. Ia mengkritik respons polisi atas kejadian itu dan menuduh 'anggota triad' berada di balik serangan tersebut. "Tindakan mereka yang sangat biadab dan kasar telah sepenuhnya mencederai masyarakat Hong Kong yang beradab," katanya kepada wartawan.

Para anggota parlemen prodemokrasi yang marah mengadakan konferensi pers dan menuduh para pemimpin kota pro-Beijing menutup mata terhadap serangan-serangan itu.

Sementara itu, kepala polisi kota, Stephen Lo, membela pasukannya. Ia mengatakan perwiranya sibuk menangani protes antipemerintah di tempat lain.

"Tentunya tenaga kerja kami menyebar," katanya kepada wartawan. Ia menambahkan, para perwiranya akan mengejar para penyerang.

Bentrokan itu telah memicu kekhawatiran bahwa geng-geng triad yang ditakuti di kota itu memasuki konflik politik.

Yuen Long terletak di dekat perbatasan Hong Kong-Tiongkok, yang mana geng kriminal dan komite perdesaan pro-Beijing yang gigih tetap berpengaruh.

Kelompok triad ini juga yang bertanggung jawab dalam serangan serupa terhadap demonstran selama protes 'Gerakan Payung' 2014.

Beijing marah

Di sisi lain, Beijing mengecam keras para pengunjuk rasa yang telah mencorat-coret kantor perwakilannya di Hong Kong. "Tindakan sejumlah demonstran radikal telah mengganggu prinsip dasar 'satu negara, dua sistem' dan ini sama sekali tidak bisa ditoleransi," kata juru bicara Kemenlu Tiongkok, Geng Shuang, kemarin.

Dia menyatakan Beijing menolak semua bentuk kekerasan dan secara penuh mendukung penggunaan semua cara yang diperlukan untuk menjamin keselamatan pemerintah di Hong Kong.

Sementara itu, utusan Beijing untuk Hong Kong, Wang Zhimin, meminta pemerintah Hong Kong untuk menangkap para 'perusuh' yang telah menghina perasaan warga Tiongkok. (AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya