Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tembok di Mumbai Roboh 15 Orang Meninggal

Mediaindonesia
03/7/2019 05:20
 Tembok di Mumbai Roboh 15 Orang Meninggal
Petugas penyelamat menggunakan anjing untuk mencari orang yang selamat di lokasi keruntuhan tembok di Mumbai pada 2 Juli 2019.((Photo by PUNIT PARANJPE / AFP))

INSIDEN tembok runtuh di Mumbai, India, membuat setidaknya 15 orang meninggal, Selasa (2/7) dini hari waktu setempat. Selain itu, dalam kejadian yang berlangsung di daerah permukiman pantai ini, 69 orang lain menderita luka-luka.

Insiden tembok runtuh ini terjadi saat hujan deras melanda Mumbai dalam dua hari terakhir. Tim penyelamat dilaporkan melakukan evakuasi di lokasi kejadian di area permukiman kumuh utara kota tersebut. Mereka berharap menemukan orang yang selamat di balik reruntuhan puing-puing.

"Operasi penyelamatan sedang berlangsung. Tim dari pemadam kebakaran dan polisi juga dikerahkan untuk membantu evakuasi," ujar seorang pejabat Pasukan Penanggulangan Bencana Nasional.

Pihak berwenang menyatakan, hari Selasa sebagai hari libur nasional dan menyarankan semua penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah. Sekolah dan perguruan tinggi ditutup, sedangkan hampir 100 penerbangan dibatalkan atau dialihkan dari bandara Mumbai.

Landasan pacu utama bandara ditutup setelah sebuah pesawat Spice Jet membawa 167 penumpang dan kru melewati landasan pacu tak lama sebelum tengah malam Senin. "Butuh waktu untuk memindahkan pesawat," kata juru bicara bandara kepada AFP.

Menurut Skymet Weather, agensi pelacakan cuaca swasta, sebagian besar wilayah Mumbai diguyur hujan sebanyak 350 milimeter hingga Selasa pagi. "Segala sesuatu di sekitar kita dibanjiri. Ini menakutkan dan masalahnya tetap ada setiap tahun meskipun pemerintah telah berjanji," kata Vishal Agawane, seorang penduduk Dharavi yang berusia 32 tahun, salah satu daerah kumuh terbesar di Asia, mengatakan kepada AFP.

Sekitar 1.000 orang yang tinggal di dekat Sungai Mithi di kota itu dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi karena sungai mengancam akan meluap, kata Kamble, juru bicara bencana.

Layanan kereta api di jaringan rel era kolonial Mumbai, jalur kehidupan bagi penduduk kota, terganggu karena trek yang tergenang air sementara pengendara terlihat mendorong mobil.

Tim penyelamat sedang menyaring reruntuhan tembok yang runtuh di daerah kumuh di utara Mumbai, dengan harapan menemukan lebih banyak orang yang selamat.

Runtuhnya bangunan sering terjadi selama musim hujan ketika bangunan bobrok tidak kuat diterpa hujan yang terus-menerus.

Tiga orang, termasuk seorang balita, juga tewas pada Selasa (2/7) di Distrik Thane, yang berbatasan dengan Mumbai, ketika tembok runtuh di sebuah sekolah.

Enam pekerja tewas di Kota Pune, sekitar 100 mil dari Mumbai, ketika tembok jatuh ke gubuk darurat mereka, 15 buruh tewas.

Bangunan runtuh sering terjadi selama musim hujan akibat tidak kuatnya beban tanah dalam kondisi itu. Aktivis mengatakan kerentanan Mumbai terhadap banjir memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Lahan tanaman bakau yang efektif untuk mengalirkan air dan mencegah banjir tidak lagi banyak. Sebagian besar digunakan untuk dijadikan bangunan, seperti gedung dan tempat tinggal. (AFP/*/I-1



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya