KTT G-20 Dibayangi Badai Perang Dagang

Tesa Oktiana Surbakti [email protected]
28/6/2019 04:20
KTT G-20 Dibayangi Badai Perang Dagang
G20 Osaka Summit di Osaka pada 27 Juni 2019, jelang dimulainya KTT.((Photo by Laurent FIEVET / AFP))

PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping tiba di Osaka, Jepang, pada Kamis (27/6) waktu setempat jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang dibayangi badai perag dagang. Apalagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih mengecam Tiongkok dan bersumpah memberlakukan kebijakan tarif lebih banyak.

"Perekonomian Tiongkok sedang melemah. Mereka sangat mungkin ingin membuat kesepakatan," ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.

Washington telah menghantam Beijing dengan pungutan tarif yang menyasar komoditas Beijing senilai US$ 200 miliar. Dia pun berniat memperluas kebijakan tarif. "Anda (Tiongkok) mempunyai komoditas senilai US$325 miliar yang belum dikenai pungutan pajak. Persoalan pajak sudah begitu lama sehingga perlu mengenakan tarif," tukas Trump.

Pasar global berharap kedua negara adidaya ekonomi itu dapat menyegel 'gencatan senjata' dalam konflik perdagangan yang terbukti mengguncang perekonomian sejumlah negara.

"Saya akan sangat terkejut jika mereka dapat menyelesaikan semua perselisihan rumit dalam beberapa hari mendatang. Saya sangat menantikan apakah ada semacam kesepakatan mini, dan aspek terpenting ialah AS sepakat untuk menunda putaran tarif selanjutnya," tutur pengamat Tiongkok dari Brooking Institution, David Dollar.

Gencatan senjata

South China Morning Post, kemarin, melaporkan AS dan Tiongkok akan menyepakati 'gencatan senjata' sementara dalam pertikaian dagang mereka. Hal itu menjadi keputusan satu pertemuan di antara pemimpin kedua negara di KTT G-20 pada akhir pekan ini.

Perincian kesepakatan tersebut akan menghentikan babak berikutnya tarif AS mengenai tambahan US$325 miliar atas barang dari Tiongkok. Pertemuan Xi Jinping dengan Donald Trump memiliki syarat bahwa Washington menyetujui kesepakatan sementara semacam itu.

"Trump dijadwalkan mengadakan pembicaraan perdagangan yang dinantikan banyak pihak dengan Xi di Osaka pada pukul 11.30 waktu setempat (09.30 WIB) pada Sabtu," kata seorang juru bicara Gedung Putih.

Tiongkok dan AS memberlakukan penaikan tarif 25% sebesar ratusan miliar dolar atas tiap-tiap barang dalam perang dagang yang telah berlangsung selama hampir satu tahun. Hubungan Washington dan Beijing telah merosot sejak pembicaraan ambruk pada Mei ketika AS menuduh Tiongkok mengkhianati janji untuk mereformasi ekonominya.

Sebagai tuan rumah G-20, Jepang berupaya menjauhkan sandiwara Trump dari atensi dan aspek formal agenda G-20, termasuk tantangan yang diakibatkan pertumbuhan populasi tidak produktif dan perubahan iklim.

"Konfrontasi cenderung menarik perhatian, tetapi Jepang, sebagai tuan rumah berharap mendapatkan landasan bersama daripada perbedaan pendapat," tutur Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.

Ketegangan atas pernyataan akhir mengenai perubahan iklim mungkin akan mengemuka dalam KTT G-20. Sumber pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa kesepakatan sulit dicapai pada tahun ini. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya