Warga Hong Kong Kepung Markas Polisi

MI
21/6/2019 23:50
Warga Hong Kong Kepung Markas Polisi
Markas Polisi di Hong Kong Dilempari Telur(AFP)

RIBUAN pengunjuk rasa kemarin berkumpul di luar markas besar kepolisian Hong Kong. Mereka menuntut para pemimpin Hong Kong, yang pro-Beijing, untuk mundur serta dilepaskannya para pengunjuk rasa yang telah ditahan sejak beberapa hari lalu.

Didominasi anak-anak muda, para pengunjuk rasa menggunakan spontanitas dan unjuk rasa untuk menekan penguasa, menggunakan taktik pembangkangan sipil secara damai.

Setelah berkumpul di pusat pemerintahan Hong Kong, pengunjuk rasa yang berpakaian hitam-hitam--sebagian mengenakan penutup muka dan meneriakkan slogan antipemerintah--sempat memblokir sebuah jalanan utama di kota itu.

Di tengah udara panas, mereka lalu berbaris menuju markas polisi sambil berteriak, "Lepaskan orang-orang yang tidak bersalah" dan "Hukum polisi-polisi pemukul warga". Ini mengacu kepada mereka yang ditahan pekan lalu dalam bentrokan dengan polisi.

Sebagian lagi memakai payung mereka supaya tertutup dan tidak terekam oleh kamera pengawas di luar kantor polisi.

Sejumlah pengunjuk rasa memindahkan pagar penghalang dan mengaturnya untuk memperkuat posisi. Sementara itu, polisi telah menutup jalan ke arah kantor mereka.

Sejauh ini polisi tidak bertindak. Pejabat senior kepolisian menyatakan akan mengirim tim negosiasi untuk berbicara dengan para pengunjuk rasa.

Protes itu terjadi setelah pemerintah Hong Kong menolak memenuhi tuntutan demonstran untuk menghapus RUU yang akan memungkinkan ekstradisi ke daratan Tiongkok. Warga khawatir UU itu akan dipakai untuk membungkam setiap kritik terhadap Beijing.

Gerakan itu sendiri telah berubah menjadi kecaman yang lebih besar pada pemerintahan Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam.

"Pemerintah masih belum menanggapi tuntutan kami soal penghapusan RUU ekstradisi. Jadi kami merasa harus turun ke jalan lagi dan memberi tahu kepada penguasa bahwa warga tidak akan menerima tanggapan palsu seperti itu," ungkap pengunjuk rasa bernama Poyee Chan, 28. (AFP/Yan/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya