Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PAUS Fransiskus, Minggu (2/6), mengatakan politisi seharusnya tidak menyebar kebencian dan ketakutan. Hal itu dikatakan Paus menjawab pertanyaan wartawan mengenai Matteo Salvini, pemimpin sayap kanan Italia.
Paus selepas kunjungan tiga hari ke Rumania menyebut tidak bijak baginya untuk mengomentari Salvini yang merupakan wakil perdana menteri dan menteri dalam negeri Italia. Dia merupakan ketua partai antiimigran League.
Paus kemudian menegaskan alasan dirinya belum menerima Salvini yang kerap mengibarkan rosario setiap berkampanye adalah karena politisi itu tidak pernah meminta bertemu dengan dirinya.
Baca juga: Trump Sarankan Brexit tanpa Kesepakatan
"Saya berdoa untuk semua orang agar Italia bisa maju. Agar Italia bisa bersatu," ujar Paus, beberapa hari setelah kelompok sayap kanan Italia memenangi 40% suara di pemilu Eropa berkat pesan antiimigran Italian First.
"Kita harus membantu politisi menjadi jujur. Politisi tidak seharusnya menebar kebencian dan ketakutan," tegas Paus.
Paus kemudian kembali menyerukan agar Eropa mengatasi perbedaan dan bersatu.
"Kita melihat Eropa terpecah-pecah. Kita tidak boleh membiarkan Eropa kalah oleh pesimisme. Selama ini, Eropa tidak diserang oleh senjata api ataupun bom namun oleh ideologi," pungkasnya. (AFP/OL-2)
Paus Fransiskus, lanjut Nasaruddin, juga mengajarkan pentingnya membangun jembatan antarumat beragama, bukan tembok pemisah.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Paus Leo XIV dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus
Paus Leo XIV memberikan penghormatan yang menyentuh kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. Ia mengajak umat untuk mengenang dan merenungkan warisan Paus Fransiskus
SAAT asap putih mengepul dari cerobong tinggi di atas Lapangan Santo Petrus, Kamis (8/5), sorak-sorai langsung pecah dari kerumunan orang yang telah lama menanti momen tersebut.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved