Banksy Hadirkan Rumah bagi Seniman yang Sulit Dipahami

.(AFP/Tesa Oktiana Surbakti/I-1)
22/5/2019 05:20
 Banksy Hadirkan Rumah bagi Seniman yang Sulit Dipahami
Sebuah dugaan karya seniman jalanan Inggris Banksy yang menggambarkan seorang anak migran yang mengenakan jaket pelampung berwarna merah mud( AFP)

LIMA tahun lalu, seniman jalanan Inggris, Banksy, menghiasi sisi bangunan berbatu bata putih di Bristol yang sebelumnya terabaikan, melalui gambar ikonik seorang gadis dengan pandangan khidmat.

Halaman sekitar gedung yang basah di bawah cetakan, menjadi salah satu titik yang paling banyak difoto di negara kerajaan. Sama seperti banyak tempat lain yang dihiasi karya seniman misteris di wilayah barat daya Inggris.

Sebuah parodi campuran Girl with a Pear Earring karya pelukis Zaman Keemasan Belanda, Johannes Vermeer, menampilkan semua ciri khas gaya Banksy yang berani. Warga Inggris yang sulit dipahami dan identitasnya hanya diketahui segelintir orang, mengatur posisi karya tersebut. Dengan begitu, kotak alarm bersegi enam berada di titik anting-anting. Karya tersohor yang dikenal The Girl with a Pierced Eardrum, menarik perhatian banyak turis setiap hari.

Well Hung Lover, karya populer lainnya yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Menggambarkan seorang pria telanjang yang bergantung di tepi jendela. Adapun di bawah terlihat seorang perempuan mengenakan pakaian dalam dan seorang pria berpenampilan nyentrik. Karya itu menghiasi dinding bangunan bekas klinik kesehatan seksual sejak 2006.

Berdiri di pinggir jalan, terpaku pada sejumlah karya, sekelompok siswa asal Prancis mendengarkan penuh perhatian kepada seorang pemandu, yang menceritakan kisah luar biasa raja seni jalanan. Karya Banksy yang paling terkenal ialah Love is in the Bin.

Adapun lukisan Girl with Balloon terjual senilai US$ 1,4 juta pada tahun lalu. Beberapa pakar seni memandang karya tersebut bernilai lebih tinggi. Meski telah menjadi sorotan internasional selama bertahun-tahun, bahkan menjadi salah satu seniman populer di generasinya, tetap saja hanya sedikit yang diketahui tentang Banksy. "Tidak ada yang pernah benar-benar mendengarkan saya, sampai mereka tidak tahu siapa saya," katanya dengan ironi khas.

Sang legenda mengatakan dirinya lahir Bristol pada 1974. Dia mengikuti sebuah proyek pendidikan yang memberikan kesempatan bagi seniman grafiti muda untuk berkarya tanpa melanggar hukum. Banksy juga dijuluki godfather seni jalanan Bristol.

"Sebagai anak muda, dia datang ke pusat kota dan menonton orang melukis. Dia benar-benar tertarik dengan budaya hip hop, grafiti," tutur John Nation.

Banksy diketahui bergabung dengan DryBreadZ Crew (DBZ), sekelompok seniman jalanan yang terbentuk pada awal 1990-an. Itu menjadi momentum berkembangnya budaya yang menghiasi kota, termasuk Bristol Sound of Massive Attack dan Portishead.

Dalam dua dekade terakhir, Banksy berhasil mengubah kota berpenduduk 460.000 jiwa, sebagai salah satu ibu kota seni jalanan. Kota itu menjadi rumah bagi lebih 150 seniman yang bekerja sepanjang hari. "Banksy telah memimpin perubahan. Popularitasnya serta kebangkitannya membuat seni jalanan diterima luas," ucap Jody Thomas, seorang seniman jalanan lokal.(AFP/Tesa Oktiana Surbakti/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya