Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
KEDUTAAN Indonesia di Stockholm dan kelompok pengajian komunitas Indonesia Pengajian Al-Ikhlas di Stockholm mengelar buka puasa bersama yang juga dihadiri umat muslim dari Swedia serta warga India, Pakistan, Bangladesh, Mesir yang diadakan di Wisma Dubes pada akhir pekan.
Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Stockholm, Swedia, Fajar Primananda, Senin (13/5) menyebutkan, acara buka puasa diawali dengan tausiyah yang disampaikan ustad Dr. Kun Mahardi dan sambutan Dubes Bagas Hapsoro yang mengucapkan penghargaan atas kedatangan para hadirin dan penceramah.
Baca juga: Tanam Pohon Peringati 70 Tahun Diplomatik UK-RI
Dubes juga mengucapkan terima kasih kepada hadirin atas bantuan ditunjukkan baik berupa makanan, bantuan tenaga maupun pengaturan acara.
"Hal ini sangatlah berarti bagi kita. Semoga apa yang sudah diberikan kepada kami itu dicatat amal baik dan mendapatkan imbalan dari Allah SWT, demikian Dubes Bagas.
Intisari yang disampaikan pada ceramah Dr. Kun Mahardi adalah perlunya berbuat baik kepada sesama manusia. Sebagai bulan yang penuh dengan perjuangan, kesabaran dan berkah. Menahan lapar sebagai solidaritas kepada golongan yang tidak berkecukupan.
"Allah Subhanawataala telah menunjukkan hal yang hakiki," kata Ustad Kun Mahardi. Disebutkan bulan suci ini adalah kesempatan bermunajat dan memberikan sedekah kepada sesama manusia.
Menurut Ustad yang menetap selama sembilan tahun di Denmark itu, Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan apa yang kita perlukan.
"Bukan memberikan yang kita mau. Karena manusia itu tidak pernah puas untuk menerima rezeki atau nikmat," ujar Kun Marhadi.Godaan menahan diri itu diperlukan disemua kehidupan negara dan masyarakat.
"Bergunjing, berbohong, mengumpat, marah dan buruk sangka adalah sumber dari kehancuran dan bertentangan dengan spirit Ramadan," ujar Kun Marhadi yang disebutkan bahwa yang dikehendaki ajaran Kitab Suci adalah sifat sabar (hilm), rendah hati (tawadu), pemurah dan ahlak yang baik.
Selesai ceramah dilanjutkan dengan tanya jawab dan diteruskan buka puasa bersama dan sembahyang Magrib dan setelah menikmati hidangan makan malam. Dibandingkan dengan di Indonesia, durasi berpuasa di Swedia untuk tahun ini ebih lama tigajam. Indonesia waktu berbuka sekitar pukul 18.00, di Swedia waktu berbuka pukul 21.00.
Baca juga: Jepang Uji Coba Kereta Peluru Tercepat di Dunia
Sebagai gambaran, suasana jam lima pagi sudah sangat terang
seperti jam sembilan pagi. Sementara suasana jam 20.00 malam masih terang seperti jam empat sore. Namun demikian, durasi yang lebih panjang terbantu dengan suhu dan lingkungan di Swedia yang teduh berkisar antara 7-12 derajat Celcius, jauh jika dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai 34 derajat Celsius. Selain itu kualitas udara di Swedia juga tergolong sangat baik.
Negara ini hampir tidak ada polusi, bahkan pemerintah dan rakyat Swedia sangat menjaga ketat alamnya.(Ant/OL-6)
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
KABUT tebal dan kondisi cuaca ekstrem kembali memakan korban di jalur peziarahan Himalaya. Helikopter yang mengangkut peziarah dari Kedarnath jatuh di dekat Gaurikund, India utara.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved