Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMIMPIN Korea Utara, Kim Jong-un, tiba di kota pelabuhan Vladivostok, Rusia, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua negara. Pyongyang berupaya mencari dukungan di tengah kebuntuan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat (AS).
KTT yang diselenggarakan secara rahasia dan dipublikasikan mendadak, akan menjadi pertemuan tatap muka pertama Kim dengan kepala negara lain. Tepatnya sejak negosiasi dengan Presiden AS, Donald Trump, pada Februari berujung tanpa kesepakatan.
Kereta lapis baja yang membawa Kim, tiba di stasiun kereta Vladivostok pada sore hari. Begitu keluar dari kereta, Kim berjalan di atas karpet merah dan disambut seorang penjaga kehormatan.
"Saya harap kunjungan ini akan berhasil dan bermanfaat. Selama pertemuan, saya juga berharap dapat melakukan diskusi konkret mengenai penyelesaian situasi di Semenanjung Korea, berikut pengembangan hubungan bilateral," ujar Kim kepada stasiun televisi Rusia.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, dijadwalkan tiba di Vladivostok pada Kamis waktu setempat.
Kereta yang ditumpangi Kim sempat melintasi Sungai Tumen. Saat tiba di Khasan, dia mendapat sambutan dari sejumlah perempuan Rusia berpakaian tradisional, yang membawa roti dan garam. Di stasiun Khasan, terdapat sebuah bangunan kayu, dikenal sebagai House of Kim Il Sung, yang memperingati persahabatan Rusia-Korea.
Bendera Rusia dan Korea Utara sudah berkibar di sekitar Pulau Russky di Vladivostok, lokasi pertempuran puncak kedua pemimpin negara. Kim berencana tinggal di Vladivostok hingga Jumat, guna menghadiri serangkaian acara budaya.
KTT Korea Utara-Rusia turut didorong undangan berulang dari Putin, sejak Kim memulai pembicaraan diplomatik tahun lalu. Terhitung dari Maret 2018, Pemimpin Korea Utara yang awalnya tertutup itu mengadakan empat kali pertemuan dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Sementara itu, pertemuan Kim dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, berlangsung tiga kali. Adapun pertemuan tatap muka Kim dengan Trump terjadi sebanyak dua kali.
Memperluas dukungan
Kalangan analis menilai, Kim terus memperluas upaya penggalangan dukungan internasional di tengah perselisihan dengan Washington. Di lain sisi, Moskow tampaknya ingin mendorong peranannya dalam pusaran titik nyala global.
Dalam KTT di Hanoi, Vietnam, Korea Utara menuntut pencabutan sanksi terkait dengan senjata nuklir dan program rudal balistik. Akan tetapi, perundingan AS-Korea Utara berujung kegagalan, imbas perbedaan pandangan. Pekan lalu, Korea Utara melemparkan serangan panas kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Dia diminta meninggalkan perundingan, beberapa jam setelah Korea Utara mengumumkan uji coba senjata baru.
Rusia gencar menyerukan pengurangan sanksi yang membebani Korea Utara. Sementara itu, AS menuduh Moskow berusaha membantu Pyongyang untuk terhindar dari sejumlah tekanan. Namun, tudingan tersebut ditepis otoritas Rusia. "Fokus kami saat ini ialah solusi politik dan diplomatik terhadap persoalan nuklir di Semenanjung Korea," tegas pembantu kebijakan luar negeri Rusia, Yuri Ushakov, dalam sebuah pengarahan.
"Rusia bermaksud membantu konsolidasi positif dalam segala hal," imbuhnya, tanpa mengungkapkan rencana penandatanganan perjanjian kerja sama. (AFP/I-1)
Citra setelit menangkap gambar Gunung Berapi Klyuchevskoy di Rusia yang memuntahkan gumpalan asap sepanjang 1.600 kilometer ke atmosfer bumi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Presiden Donald Trump akan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menjatuhkan saksi dagang ke Rusia, jika perdamaian tidak tercapai 50 hari kedepan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved