Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan dirinya yakin pertemuan ketiga antara Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan berlangsung, meski waktunya belum ditentukan.
Dalam wawancara dengan kantor berita CBS News, Pompeo ditanya mengenai apakah nantinya akan ada pertemuan lanjutan antara Trump dan Kim, setelah diskusi kedua pada Februari lalu di Vietnam berakhir tanpa perjanjian apapun. KTT perdana di Singapura tahun lalu juga hanya menghasilkan kesepakatan samar.
"Saya yakin akan ada," ungkap Pompeo, disitat dari laman Yonhap, Sabtu (6/4). Ia mengaku tidak tahu kapan pertemuan akan berlangsung, namun berharap dalam waktu dekat.
Pompeo mengatakan kedua kubu terus berkomunikasi sejak konferensi terakhir di Hanoi. Ia mengklaim pertemuan tersebut membuat AS dan Korut "lebih memahami" posisi masing-masing.
KTT Hanoi berakhir tanpa perjanjian, karena Korut belum bersedia melakukan denuklirisasi menyeluruh sebelum AS mencabut sanksi ekonomi.
Baca juga: AS-Tiongkok Akhiri Perundingan Perdagangan
Pompeo sebelumnya pernah menegaskan bahwa AS tidak berencana mencabut sanksi ekonomi terkait denuklirisasi di Semenanjung Korea.
"Kami berdialog setelah (KTT) Hanoi mengenai cara untuk melangkah ke depan," tutur Pompeo.
Kamis (11/4) mendatang, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in dijadwalkan bertemu Trump di Washington. Moon berencana membantu AS memperbaiki momentum terkait dialog AS dengan Korut.
"Kebijakan pemerintah kami sangat jelas. Sanksi ekonomi, sanksi Dewan Keamanan PBB, tidak akan dicabut hingga tujuan akhir kami tercapai, yang telah ditetapkan dua tahun lalu," sebut Pompeo, merujuk pada denuklirisasi menyeluruh dan dapat diverifikasi di Semenanjung Korea.
Bulan lalu, Trump membatalkan sanksi baru untuk Korut. Sanksi dikeluarkan Kementerian Keuangan untuk memperketat tekanan internasional kepada negara komunis tersebut.
"Sudah diumumkan hari ini oleh Departemen Keuangan AS bahwa sanksi tambahan skala besar akan ditambahkan ke Korea Utara. Hari ini, saya perintahkan penarikan sanksi tambahan itu!" kata Trump dalam akun Twitter-nya.
"Presiden Trump menyukai Pemimpin Kim dan dia berpikir sanksi ini tidak diperlukan," terang juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. (Medcom/OL-2)
Korea Utara membuka kawasan wisata pantai berskala besar. Proyek wsata ini disebut sebagai proyek unggulan Kim Jong Un.
KOREA Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel terhadap Iran yang menjadi pemicu eskalasi di Timteng.
KOREA Utara (Korut) menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel ke Iran, sehingga telah memicu konflik terbuka antar kedua negara sejak Jumat (13/6).
PRESIDEN Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung, berjanji akan memulihkan stabilitas politik dan ekonomi di negaranya serta membuka kembali jalur dialog dengan Korea Utara.
KOREA Selatan bersiap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden berikutnya. Negeri Gingseng itu menghadapi tantangan tarif Donald Trump hingga unifikasi dengan Korea Utar
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved