Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
BANJIR yang melanda Iran sejak Maret lalu telah menewaskan 80 orang. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Darurat Iran seperti dilansir Kantor Berita IRNA, Jumat (5/4).
"Banjir itu juga melukai 791 orang dengan 45 orang masih dirawat di rumah sakit," ujar Kepala Badan Darurat Nasional (EMS) Pirhossein Koolivand.
Laporan di laman daring EMS menunjukan wilayah selatan Provinsi Sars menjadi wilayah dengan korban tewas terbanyak dengan 23 orang.
Laporan itu juga menyebut empat orang masih hilang. Sbenyak 20 dari 31 provinsi di Iran melaporkan adanya korban jiwa akibat banjir.
Baca juga: Sanksi AS Buat Iran Kesulitan Salurkan Bantuan Banjir
Iran telah dilanda banjir selama 19 hari terakhir.
Wilayah timur laut Iran telah dilanda banjir sejak 19 Maret sebelum wilayah barat dan barat daya wilayah itu pada 25 Maret.
Pada 1 April, wilayah barat dan barat daya kembali direndam banjir karena hujan lebat.
"Sebanyak 2.199 jalan dan 84 jembatan terendam banjir," ujar Behnam Saeedi, juru bicara Organisasi Manajemen Bencana Nasional.
"Di 15 provinsi, 141 sungai meluap dan dilaporkan terjadi 400 tanah longsor," imbuhnya. (AFP/OL-2)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved