Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Banyak Negara Larang 737 Max, Saham Boeing Terus Turun

Antara
13/3/2019 08:38
Banyak Negara Larang 737 Max, Saham Boeing Terus Turun
(AFP/Jim WATSON )

SAHAM  Boeing, komponen Dow, terus turun pada perdagangan Selasa (12/3), mengirim harganya terjun lebih dari 11% pada pekan ini. Hal itu terjadi setelah bertambah banyak regulator penerbangan dan maskapai penerbangan di seluruh dunia yang melarang pesawat jet Boeing 737 Max terbang, setelah kecelakaan mematikan pada Minggu (10/3) di Ethiopia.    

Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 menuju Nairobi, Kenya, jatuh tidak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, menewaskan semua 157 orang di dalamnya, menarik perhatian baru terhadap pesawat itu setelah kecelakaan 2018 pada model yang sama di Indonesia yang menewaskan 189 orang.    

Sejumlah otoritas penerbangan dan maskapai penerbangan, Selasa (12/3), bergabung dengan pelarangan terbang jet Boeing 737 Max.

Regulator keselamatan penerbangan Eropa mengeluarkan larangan penerbangan model pesawat itu di seluruh benua menyusul tindakan serupa oleh Australia, Singapura, dan Malaysia.

Tiongkok adalah negara yang pertama yang melarang 737 Max pada Senin (11/3).    

Baca juga: Pesan Terakhir Korban Ethiopian Airlines

Meski masih terlalu dini untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan mematikan pada Minggu (10/3), ada kekhawatiran tentang keamanan pesawat 737 Max karena dua kecelakaan yang terjadi dalam setengah tahun terakhir melibatkan model baru dari keluarga 737 Max yang dikirim belum lama ini.    

Boeing menghargai keputusan yang dibuat sejumlah regulator tetapi mengatakan pada Selasa (12/3) bahwa pihaknya memiliki kepercayaan penuh pada keamanan MA.    

"Kami memahami badan-badan regulator dan pelanggan telah membuat keputusan yang mereka yakini paling tepat untuk pasar dalam negeri mereka," kata produsen pesawat itu dalam sebuah pernyataan.    

Saham Boeing turun 6,15% pada Selasa (12/3) menyusul penurunan tajam pada sesi sebelumnya menjadi ditutup pada US$375,41 per saham. Saham tersebut membukukan penurunan dua hari sebesar 11,15%.    

Edward Jones, perusahaan jasa keuangan yang berkantor pusat di negara bagian Missouri, AS, menurunkan peringkat saham Boeing dari buy jadi hold pada Senin (11/3), mengatakan kecelakaan kedua yang mematikan dari pesawat 737 Max 8 dalam lima bulan terakhir mungkin memiliki efek nyata. pada pendapatan jangka pendek.   

Boeing 737 Max adalah salah satu jenis pesawat terpenting Boeing, yang diakui sebagai bagian penting dari upaya Boeing untuk bersaing dengan pesaingnya, Airbus.    

Lusinan maskapai sekarang memiliki salah satu dari 737 Max Boeing di armada mereka. Di Amerika Serikat, American dan Southwest menerbangkan 737 Max 8 dan masing-masing memesan lebih banyak.    

Otoritas penerbangan sipil nasional Amerika Serikat, U.S. Federal Aviation Administration, pada Senin (11/3) mengatakan bahwa pihaknya tidak mengambil tindakan apa pun terhadap Boeing 737 Max 8.    

Para awak kabin di maskapai penerbangan American dan Southwest mendesak perusahaan untuk mengandangkan pesawat Boeing 737 Max mereka dari layanan sampai lebih banyak diketahui tentang kecelakaan fatal pada Minggu (10/3).    

Saham Southwest Airlines turun 2,3% pada Selasa (12/3) setelah turun sekitar 0,3% di sesi sebelumnya.

Maskapai mengatakan pada Senin (11/3) bahwa ia memiliki 34 dari Boeing 737 Max 8 dari 750 armadanya pada 31 Desember 2018, dan tetap 'percaya dalam keselamatan dan kelaikan udara' dari pesawatnya.  

Saham American Airlines ditutup 3,5% lebih rendah pada Selasa (12/3). Perusahaan mengatakan masih percaya pada pesawat dan kru mereka. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya