Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tragedi Ethiopian Airlines, 19 Personel Terafiliasi PBB Tewas

Tesa Oktiana Surbakti
11/3/2019 11:10
Tragedi Ethiopian Airlines, 19 Personel Terafiliasi PBB Tewas
Tim penyelamat mengumpulkan korban tewas kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3/2019) di sekitar Addis Ababa.(AFP/Michael TEWELDE)

SETIDAKNYA 19 personel yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tewas dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3) kemarin, di sekitar Addis Ababa. 

Otoritas setempat menyatakan insiden tersebut menewaskan 157 orang dalam pesawat Boeing 373 MAX 8.

Pesawat jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, dengan tujuan penerbangan ke Nairobi, yang menjadi lokasi penyelenggaraan konferensi PBB. 

"Dari indikasi awal, terdapat 19 anggota staf organisasi afiliasi PBB yang tewas," ujar Kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Antonio Vitorino.

"Sejumlah anggota staf lainnya berasal dari lima organisasi PBB," imbuhnya. Selain IOM, organisasi yang dimaksud ialah Program Pangan Dunia (WFP), Badan Pengungsi PBB, Bank Dunia (World Bank) dan Badan Lingkungan PBB.

Di antara staf IOM yang menjadi korban kecelakaan, ada nama Anne Feigl yang bekerja untuk misi agensi di Sudan. Kepala misi Catherine Northing mengenang sosok Feigl yang sangat berdedikasi, profesional dan populer. 

Sementara itu, Direktur WFP David Beasley mengonfirmasi tujuh stafnya tewas dalam kecelakaan tersebut.

"Kami sangat berduka dan merenungkan perjuangan rekan-rekan WFP yang bersedia bekerja jauh dari keluarga, demi membantu wilayah yang kekuarangan agar menjadi tempat hidup lebih layak," kata Beasley.

 

Baca juga: Pascadua Tragedi, Aspek Keselamatan Boeing 737 MAX8 Dipertanyakan

 

Melalui pernyataan resmi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi yang bermarkas di Jenewa, Fillipo Grandi, belum mengonfirmasi adanya kolega yang tewas. Namun, dia menekankan pihaknya mengalami kehilangan yang mendalam.

Sebelumnya, sumber PBB menyebut beberapa penerjemah lepas yang ikut dalam perjalanan menuju konferensi PBB tentang lingkungan, kemungkinan besar menjadi korban tewas. Pihak PBB masih kesulitan menentukan jumlah personel yang masuk dalam manifes penerbangan. Mengingat, tidak semua pihak terkait menggunakan paspor PBB, atau melaporkan rencana perjalanannya.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyampaikan duka mendalam atas hilangnya sejumlah nyawa dalam peristiwa tragis. 

"Dia menyampaikan simpati dan solidaritas yang tulus kepada keluarga korban dan orang-orang terkasih. Serta belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Ethiopia," bunyi pernyataan resmi yang mewakilkan Guterres.

PBB terus berkoordinasi dengan pemerintah Ethiopia, untuk mengidentifikasi staf PBB yang tewas dalam insiden kecelakaan. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya