Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PAKISTAN siap melepaskan pilot India yang tertangkap dalam serangan udara. Langkah itu diharapkan meredam ketegangan dengan India, yang dikhawatirkan memicu konflik antara negara bersenjata nuklir.
"Kami siap membebaskan pilot asal India, jika hal itu dapat menurunkan ketegangan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mohammad Faisal, sebagaimana arahan dari Menteri Luar Negeri Pakistan, Mehmood Qureshi.
Baca juga: Musim Panas Australia Lampaui Rekor
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan keluar sehari setelah penahanan Komandan Abhinandan Varthaman, pilot pesawat India yang ditembak dalam serangan udara oleh militer Pakistan. Sebenarnya, serangan udara terbilang jarang terjadi di antara negara tetangga Asia selatan yang memperebutkan wilayah Kashmir.
Insiden terbaru itu menambah serangkaian peristiwa mencekam antara kedua negara, ketika kekuatan utama dunia termasuk Tiongkok, AS dan PBB, mendesak pengendalian diri. Pakistan dan India telah berperang dua kali, berikut bentrokan mematikan yang tak terhitung jumlahnya terkait sengketa Kashmir. Serangan belakangan ini memicu kekhawatiran kedua negara jatuh dalam siklus perang yang tidak terkendali.
Varthaman dengan cepat meraih status pahlawan di negaranya, digadang-gadang menjadi kartu truf potensial bagi Islamabad, meski konflik berpotensi meningkat.(AFP/OL-6)
Sebanyak 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah banjir bandang disertai lumpur terjadi di Kashmir.
Donald Trump resmi mengeluarkan perintah tarif tambahan sebesar 25% terhadap India. Hal itu sebagai sanksi atas pembelian minyak dari Rusia.
India tampil lebih dominan dan sempat beberapa kali mengancam gawang Indonesia.
Sedikitnya empat orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang saat banjir bandang menerjang Uttarakhand India.
Puluhan orang diduga tejebak usai banjir bandang di Uttarkashi, India.
India mengecam keras langkah Amerika Serikat dan Uni Eropa yang dianggap sengaja menargetkan negara tersebut karena membeli minyak dari Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved