Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Guaido Ambil Alih Aset Venezuela di Luar Negeri

Basuki Eka Purnama
29/1/2019 07:02
Guaido Ambil Alih Aset Venezuela di Luar Negeri
(AFP/Luis ROBAYO)

JUAN Guaido yang memproklamasikan diri sebagai penjabat presiden Venezulea, Senin (28/1), mengumumkan dirinya mengambil alih aset negara Amerika Selatan itu di luar negeri dalam upaya mencegah Presiden Nicolas Maduro menguasainya saat dia nanti terguling dari jabatannya.

Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, Guaido mengatakan, "mulai secara progresif dan teratur mengambil kendali aset republik di luar negeri untuk mencegah Maduro dan kroninya mengosongkan pundi-pundi negara itu."

Pengumuman itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan minyak Venezuela PDVSA dan mengatakan anak perusahaan itu yang berada di AS, Citgo, hanya bisa melanjutkan operasi jika menyetor pemasukan mereka ke sebuah akun AS yang diblok.

Guaido yang mengungkapkan penentangannya terhadap Maduro pada Rabu (23/1) dengan mendeklarasikan diri sebagai penjabat presiden mengatakan dirinya tengah menyiapkan pejabat teras baru untuk PDVSA dan Citgo.

Baca juga: Gedung Putih Peringatkan Pemerintahan Maduro

Dia juga mengaku telah meminta DPR Venezuela untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan proses itu berlangsung secara transparan dan terkendali.

"Keputusan ini diambil agar Citgo tetap berada di tangan rakyat Venezuela," tegas Guaido.

Sejak terpilih sebagai ketua Majelis Nasional pada bulan lalu, Guaido sukses menyatukan kelompok oposisi dalam upaya menggulingkan Maduro.

Maduro telah menjabat sebagai presiden Venezuela sejak 2013. Namun, terpilihnya kembali dirinya dalam pemilu pada Mei lalu disebut sebagai penipuan oleh Uni Eropa, AS, dan Organisasi Negara-Negara Amerika.

Pemily pada Mei itu tidak diikuti kelompok oposisi yang melakukan boikot setelah sejumlah pemimpin mereka terpaksa melarikan diri ke luar negeri, dipenjara, atau dilarang ambil bagian dalam pemilu.

Venezuela telah berada dalam resesi sejak 2014 dan mengalami krisis ekonomi yang ditandai dengan hiperinflasi dan hilangnya sejumlah kebutuhan pokok. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik