Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali memperoleh penghargaan sebagai Menkeu terbaik se-Asia Pasifik. Kali ini predikat tersebut diberikan oleh media Global Markets.
Global Market menilai kinerja Sri Mulyani yang efisien dan kredibel dalam mengelola keuangan negara sejak kembali menjabat 2016 lalu membuatnya layak dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik.
"Sri Mulyani mampu mengelola APBN secara efisien dan kredible. Ia juga berhak mendapat kredit atas keberhasilan Indonesia menekan angka kemiskinan dan meningkatkan tingkat kepatuhan pajak," ucap Managing Editor Global Markets Toby Fildes dalam sambutannya di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/10).
Fildes mencatat sejumlah kemajuan pada perekonomian Indonesia semenjak perempuan yang akrab disapa Bu Ani itu menjabat, diantaranya alokasi belanja negara yang meningkat hingga 21,1% produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan belanja modal yang mencapai 97% tahun lalu. Padahal sebelum dipegang Sri Mulyani, penyerapan belanja modal tidak beranjak dari level 73%dari yang dianggarkan.
Sri Mulyani sendiri merasa bersyukur apa yang telah dilakukannya mendapat apresiasi dari dunia internasional. Sepanjang tahun 2018, Sri Mulyani telah tiga kali mendapat predikat yang sama dari tiga lembaga yang berbeda yang membuktikan bahwa sepak terjangnya telah mendapat sorotan dunia internasional.
"Fakta bahwa apa yang telah saya lakukan telah diakui oleh dunia internasional merupakan hal yang sangat menyentuh dan membanggakan. Tapi kadang kita merasa bahwa dunia internasional malah lebih menghargai apa yang saya lakukan ketimbang di dalam negeri," ucap Sti Mulyani usai menerima piala penghargaannya.
Baca juga: Ketiga Kali, Sri Mulyani Jadi Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik
Di sisi lain, ia bersyukur masyarakat Indonesia tetap kritis pada kebijakan pemerintahnya. Dengan demikian ia dapat lebih berhati-hati dan terus memperbaiki kinerjanya mengingat tantangan finansial Indonesia di masa depan semakin sulit.
"Di masa depan akan lebih menantang, saat ini mereformasi pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak bukan lagi opsi atau sebatas program melainkan keharusan mengingat banyaknya yang harus kita biayai," lanjutnya.
Ia mengatakan fokus utama saat ini adalah meningkatkan kapasitas manusia dan mengendalikan resiko dari gejolak perekonomian global, juga potensi defisit anggaran dari masifnya ekspansi infrastruktur.
"Tantangannya adalah bagaimana suapay Indonesia dapat pula mengurangi ketergantungannya pada belanja pemerintah dalam membiayai pembangunannya,"pungkas Sri Mulyani. (OL-4)
PEMERINTAH bakal memayungi Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Kopdes Merah Putih itu dapat menikmati fasilitas kredit
Pemerintah mengajukan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun untuk mendanai defisit APBN 2025 yang diproyeksikan melebar menjadi 2,78% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pembentukan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri.
PEMERINTAH optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai target dengan mengandalkan kekuatan ekonomi domestik di tengah kegaduhan perekonomian global.
Salah satu faktor utama pelambatan ekonomi dunia ialah kebijakan perdagangan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun 2025 menjadi 1,8%, turun drastis dari prediksi sebelumnya 2,7%.
Secara keseluruhan di tingkat global, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3% (yoy) pada 2025.
Erfan juga kerap menyoroti keresahan dirinya melihat tingginya kasus penderita kanker serviks yang berbanding lurus dengan angka kematian akibat menyebarnya virus HPV ini.
IMF mengumumkan bahwa misinya akan mengadakan pembicaraan dengan otoritas Rusia pada 16 September.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved