Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali memperoleh penghargaan sebagai Menkeu terbaik se-Asia Pasifik. Kali ini predikat tersebut diberikan oleh media Global Markets.
Global Market menilai kinerja Sri Mulyani yang efisien dan kredibel dalam mengelola keuangan negara sejak kembali menjabat 2016 lalu membuatnya layak dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik.
"Sri Mulyani mampu mengelola APBN secara efisien dan kredible. Ia juga berhak mendapat kredit atas keberhasilan Indonesia menekan angka kemiskinan dan meningkatkan tingkat kepatuhan pajak," ucap Managing Editor Global Markets Toby Fildes dalam sambutannya di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/10).
Fildes mencatat sejumlah kemajuan pada perekonomian Indonesia semenjak perempuan yang akrab disapa Bu Ani itu menjabat, diantaranya alokasi belanja negara yang meningkat hingga 21,1% produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan belanja modal yang mencapai 97% tahun lalu. Padahal sebelum dipegang Sri Mulyani, penyerapan belanja modal tidak beranjak dari level 73%dari yang dianggarkan.
Sri Mulyani sendiri merasa bersyukur apa yang telah dilakukannya mendapat apresiasi dari dunia internasional. Sepanjang tahun 2018, Sri Mulyani telah tiga kali mendapat predikat yang sama dari tiga lembaga yang berbeda yang membuktikan bahwa sepak terjangnya telah mendapat sorotan dunia internasional.
"Fakta bahwa apa yang telah saya lakukan telah diakui oleh dunia internasional merupakan hal yang sangat menyentuh dan membanggakan. Tapi kadang kita merasa bahwa dunia internasional malah lebih menghargai apa yang saya lakukan ketimbang di dalam negeri," ucap Sti Mulyani usai menerima piala penghargaannya.
Baca juga: Ketiga Kali, Sri Mulyani Jadi Menkeu Terbaik se-Asia Pasifik
Di sisi lain, ia bersyukur masyarakat Indonesia tetap kritis pada kebijakan pemerintahnya. Dengan demikian ia dapat lebih berhati-hati dan terus memperbaiki kinerjanya mengingat tantangan finansial Indonesia di masa depan semakin sulit.
"Di masa depan akan lebih menantang, saat ini mereformasi pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak bukan lagi opsi atau sebatas program melainkan keharusan mengingat banyaknya yang harus kita biayai," lanjutnya.
Ia mengatakan fokus utama saat ini adalah meningkatkan kapasitas manusia dan mengendalikan resiko dari gejolak perekonomian global, juga potensi defisit anggaran dari masifnya ekspansi infrastruktur.
"Tantangannya adalah bagaimana suapay Indonesia dapat pula mengurangi ketergantungannya pada belanja pemerintah dalam membiayai pembangunannya,"pungkas Sri Mulyani. (OL-4)
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyatakan bahwa gaji ke-13 bagi ASN bisa mendorong konsumsi rumah tangga meskipun terbatas.
Pemerintah memutuskan untuk menghapus rencana kebijakan diskon tarif listrik dari lima paket kebijakan insentif yang akan mulai berlaku Juni-Juli 2025.
"Terima kasih Baim, engkau telah hadir memberikan kebaikan-kebaikan di dunia yang menjadi akhiran perjalanan yang baik. Doa kami menyertaimu. Al Fatihah,"
PT Taspen (Persero) buka suara terkait pernyataan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri soal dana pensiun presiden.
PEMERINTAH optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai target dengan mengandalkan kekuatan ekonomi domestik di tengah kegaduhan perekonomian global.
Salah satu faktor utama pelambatan ekonomi dunia ialah kebijakan perdagangan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas tajam proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun 2025 menjadi 1,8%, turun drastis dari prediksi sebelumnya 2,7%.
Secara keseluruhan di tingkat global, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3% (yoy) pada 2025.
Erfan juga kerap menyoroti keresahan dirinya melihat tingginya kasus penderita kanker serviks yang berbanding lurus dengan angka kematian akibat menyebarnya virus HPV ini.
IMF mengumumkan bahwa misinya akan mengadakan pembicaraan dengan otoritas Rusia pada 16 September.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved