Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
>>> klik gambar untuk infografis lebih besar <<<
BERBAGAI pilihan terapi untuk menangani pandemi covid-19 terus dilakukan sembari menunggu ke- tersediaan vaksin, termasuk terapi plasma konvalesen. Saat ini tercatat ada banyak negara yang telah menggunakan terapi ini, semisal Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, dan Indonesia.
Terapi plasma konvalesen merupakan strategi imunisasi pasif yang telah digunakan dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit menular sejak awal abad ke-20. Plasma konvalesen diperoleh dengan menggunakan apheresis pada penderita yang mengalami infeksi dan telah pulih. Karena perolehannya yang cepat, plasma konvalesen telah dianggap sebagai intervensi darurat di beberapa pandemi, termasuk flu Spanyol, SARS, dan Ebola.
Dalam kasus flu Spanyol, penggunaan plasma konvalesen dikaitkan dengan pengurangan tingkat kematian. Sementara itu, penggunaan plasma konvalesen pada virus korona lain, seperti SARS, telah mengurangi hari rawat di rumah sakit pada pasien kritis.
Terkait dengan keamanan penggunaan plasma konvalesen ini, dalam epidemi flu Spanyol, SARS, dan MERS, penelitian tidak menemukan adanya efek samping yang terkait. Dalam kasus Ebola, pemberian plasma dikaitkan dengan reaksi ringan, seperti mual, eritema kulit, dan demam. Sementara itu, dalam covid-19, penggunaan plasma konvalesen aman dan tidak terkait dengan efek samping.
Hal itu dapat terlihat dari hasil pemberian terapi ini di berbagai negara. Di Tiongkok, misalnya, pada awal terapi, plasma darah diberikan kepada 30 pasien covid-19. Dari pemberian plasma konvalesen itu, tidak ada pasien yang makin memburuk. Justru, kondisi pasien semakin baik. Selanjutnya, Amerika Serikat melibatkan lebih dari 1.500 rumah sakit dan sekitar 600 pasien telah menerima pengobatan. Hasilnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkan.
Di Eropa, Inggris juga tengah gencar mengumpulkan plasma konvalesen. Target plasma darah yang terkumpul ialah 10 ribu unit pada akhir bulan ini. Sementara itu, di Indonesia, penelitian plasma konvalesen sudah mulai dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta dan LBM Eijkman. Pada Kamis (14/5), tiga pasien positif covid-19 yang dirawat di RSPAD itu dinyatakan sembuh seusai mendapat terapi tersebut. Direncanakan, terapi plasma konvalesen untuk penanganan covid-19 mulai diterapkan secara serentak seusai Lebaran setelah protokol nasional selesai dibuat.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved