Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Mimpinya membuat cosplay dimulai pada usia 4 tahun. Dia mendapatkan dukungan dari sang ayah. Di masa kini, dialah pembuat cosplay Ultraman, satu di antara empat di dunia.
DANIEL Kaito kecil telah menemukan bakat dan minatnya sejak belia. Minat itu ditunjukkan saat kali pertama dia melihat tokoh Ksatria Baja Hitam. Sejak usia 3 tahun itu, dirinya mulai memupuk imajinasinya yang bertebaran.
Ditemui di kawasan Bandung Utara, Daniel menceritakan awal mula usahanya yang telah dijalani sejak 2013. Dia mengaku telah belajar membuat cosplay sejak usia 4 tahun.
Saat itu, Daniel kecil ditemani sang ayah saat menonton film yang memang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia pada dekade 1990-an itu. Kelak, sang ayah jugalah yang mendukungnya menekuni bisnis cosplay, pembuatan kostum tokoh-tokoh berkarakter superhero dalam film.
"Mulai bikin cosplay umur 4 tahun. Bapak nunjukin film Batman, saat pertama nonton di televisi. Sekali nonton, sudahnya langsung bikin kostumnya dari kantong keresek," kenang pria kelahiran Jakarta itu.
Sejak saat itu, dirinya tidak terobsesi dengan kantong keresek berukuran besar. "Cosplay pertama yang sederhana karena dulu bisanya hanya bikin baju Batman karena filmnya juga kalau bukan Ksatria Baja Hitam, ya Batman," katanya.
Seiring bertambahnya usia, film berkarakter superhero yang ditontonnya pun semakin banyak. Cerita lakon berjudul Ultraman, Kamen Rider, hingga Godzilla pun diikutinya sehingga semakin menambah ketertarikannya pada action figure tersebut.
"Akhirnya, berlatih membuat cosplay sejak kelas 3 SMP, pada 2009. Lihat-lihat di Google," katanya. Dia menambahkan, saat itu di internet belum terlalu banyak referensi pembuatan cosplay.
Berbekal ilmu dan pengetahuan yang minim, eksperimennya itu terus mengalami kegagalan selama 4 tahun berturut-turut. "Cosplay saya enggak ada yang jadi. Setiap bikin kepala, bulet, gagal terus. Sampai dimarahin ayah," ujar Daniel yang tidak menghentikan hobinya dalam membuat kostum superhero itu.
Usaha kerasnya menemukan hasil pada 2013 seiring dengan pendidikannya di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat itu, dia menjadi pemenang lomba pembuatan cosplay bertemakan Bandung zero waste yang digelar Pemerintah Kota Bandung.
Kemenangan dalam lomba tersebut menjadikan Daniel semakin bersemangat dan serius untuk menekuni bisnis cosplay yang telah dikenalnya selama belasan tahun itu. Langkah itu pun diperkuat pemikirannya yang memang ingin merintis usaha jika dibandingkan dengan berkarier di dunia kerja.
Dia bercerita, saat itu dia mengajak teman kuliahnya untuk menjalankan bisnis tersebut. Hingga akhirnya, dia menggandeng tenaga profesional mengingat cukup rumitnya dalam setiap pembuatan cosplay. "Misalnya, saya ingin yang benar-benar profesional dalam pengecatan," kata dia.
Saat membuat cosplay Kamen Rider, dia hanya memerlukan sejumlah plastik dan busa yang semuanya bisa diperoleh di dalam negeri. Selain karena bahan-bahannya yang murah dan mudah didapat, pengalaman yang masih minim menjadikan dirinya hanya mematok tarif Rp400 ribu untuk setiap cosplay Kamen Rider diciptakannya itu.
Seiring berjalannya waktu serta gencarnya promosi yang dilakukan di internet, permintaan akan pembuatan kostum tersebut pun terus meningkat.
Pilih mahal
Namanya semakin terkenal di kalangan penggemar cosplay dalam negeri setelah diundang salah satu program televisi. Kini, dia mematok harga Rp28 juta untuk cosplay Kamen Rider yang dulu dijualnya Rp400 ribu.
Tingginya harga itu karena dirinya yang memang membidik pasar luar negeri. "Pernah di FB (Facebook) saya tawarin Rp400 ribu. Enggak ada yang beli karena mereka ragu, kok murah. Ya sudah saya jual mahal saja," katanya sambil tertawa.
Selain selera pasar luar yang berani membayar mahal, harga tinggi pun diterapkan karena dirinya membatasi pesanan. Saat ini, Daniel beserta tiga rekannya hanya menerima tiga pesanan dalam setiap bulannya.
Dengan jumlah pesanan itu, saat ini Daniel mampu meraup omzet sekitar Rp100 juta dalam setiap bulannya. "Kami ingin kualitasnya benar-benar maksimal," kata dia.
Selain Kamen Rider, Daniel mengaku saat ini banyak menerima pesanan cosplay Ultraman dari konsumen di luar negeri. Meski dipatok sebesar Rp33 juta, permintaan kepadanya selalu datang.
Saat ini masih sangat jarang pembuat cosplay Ultraman. "Di dunia hanya ada empat, salah satunya saya, tiga lainnya di Taiwan," katanya.
Selain masih jarangnya cosplayer yang ada, tawaran dari luar negeri pun selalu datang karena banyaknya agenda yang dimiliki orang luar negeri itu. "Saat memesan, saya selalu tanya, untuk dipakai di mana. Mereka biasanya pesan kostum untuk halloween party atau untuk festival-festival," katanya.
Bahkan, dia pun pernah mengerjakan pembuatan cosplay untuk kebutuhan syuting film superhero. "Tapi filmnya masih pilot project gitu," katanya. (M-4)
Film 'Tebusan Dosa' dibintangi oleh Happy Salma, Putri Marino, dan aktor Jepang Shogen. FILM misteri horor pertama persembahan rumah produksi Palari Films
Blake Lively memposting sebuah potret keluarga yang tidak konvensional di Instagram Stories, menampilkan kedua poster film mereka.
Film ini bercerita tentang karakter bernama Sofi dan empat saudaranya yang mengalami kejadian tragis saat liburan di kampung halaman mereka.
Daniel kemudian mengungkapkan makna yang lebih luas dari poster film tersebut yang membawa pesan mengenai satu cinta.
Sha Ine Febriyanti, yang memerankan Prani, mengatakan Wregas menjadi salah satu sutradara yang banyak diincar para pemeran film untuk bekerja sama, termasuk dirinya.
Film Budi Pekerti diperankan Sha Ine Febrianti, Angga Yunanda, Prilly Latuconsina, Dwi Sasono, Omara Esteghlal, dan Ari Lesmana.
Tiga isu yang sangat mendesak didiskusikan secara serius yakni demokrasi, perubahan iklim, dan keterwakilan perempuan.
Project Director TOYP 2023 Istia Sofyania mengatakan, penghargaan itu bukan hanya tentang pengakuan atas pencapaian, tetapi juga tentang menginspirasi orang lain.
Untuk simulasi tokoh muda, dari simulasi tujuh nama sebagai kandidat cagub DKI Jakarta, Gibran Rakabuming Raka (32,0%) menduduki di urutan pertama.
Makrab menjalin silaturahim untuk saling memaafkan, menjaga kerukunan dan kebersamaan. Serta memberikan masukan dan saran untuk lingkungan seperti kebersihan.
Amat disayangkan jika penegakan hukum pemberantasan korupsi dilakukan berdasarkan pesanan politik oleh pihak tertentu.
MAJELIS Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendorong potensi generasi muda yang produktif untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor UMKM dalam menumbuhkan ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved