Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
CAMPAK bukan sekadar penyakit ringan dengan ruam merah di kulit. Di balik gejalanya yang tampak sederhana, virus ini dapat menyerang paru-paru hingga otak, menyebabkan pneumonia, ensefalitis, kejang, gangguan kecerdasan, bahkan gangguan pendengaran.
Tidak berhenti di situ, campak juga memperburuk kekurangan vitamin A, memicu diare, dan menurunkan daya tahan tubuh sehingga anak lebih mudah terinfeksi penyakit lain.
Ancaman nyata ini hanya bisa ditepis dengan perlindungan terbaik: vaksinasi.
Pemerintah menyediakan vaksin MR (Measles-Rubella) yang melindungi anak dari dua penyakit sekaligus. Menurut Ketua Satgas Imunisasi IDAI. Hartono Gunardi, setiap anak sebaiknya mendapat tiga dosis vaksin campak: pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat duduk di bangku kelas 1 SD (sekitar usia 7 tahun).
Dosis pertama memicu terbentuknya antibodi. Dosis kedua membuat tubuh merespons lebih cepat dengan kadar antibodi jauh lebih tinggi. Dosis ketiga memperkuat daya tahan dalam jangka panjang. Inilah kunci mengapa vaksinasi berulang sangat penting—agar perlindungan tidak hanya ada, tapi juga bertahan lama.
Banyak orang tua ragu membawa anak imunisasi karena si kecil sedang batuk, pilek, atau alergi. Faktanya, anak dengan gejala ringan tetap bisa diimunisasi.
Yang perlu diwaspadai adalah kondisi demam tinggi atau sakit berat. Dalam kasus ini, imunisasi ditunda sementara sampai anak pulih. Sedangkan pada anak dengan gangguan imunitas berat, vaksin tidak diberikan, dan perlindungan dilakukan lewat vaksinasi orang-orang di sekitarnya.
Campak tidak mengenal kompromi. Penyakit ini bisa datang tiba-tiba dan meninggalkan dampak seumur hidup. Karena itu, imunisasi lengkap adalah investasi kesehatan yang tidak bisa ditunda.
Mari pastikan anak-anak kita terlindungi, bukan hanya dari campak, tapi juga dari konsekuensi berbahaya yang mengintai di baliknya.
Vaksinasi adalah benteng. Pastikan anak kita berada di dalamnya. (Z-10)
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved