Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Akses Bahasa yang Inklusif Jadi Kunci Kemajuan Bangsa

Budi Ernanto
27/8/2025 20:17
Akses Bahasa yang Inklusif Jadi Kunci Kemajuan Bangsa
Pratikno.(DOK KEMENKO PMK)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya penguasaan bahasa isyarat sebagai kunci mewujudkan Indonesia yang inklusif.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi interaktif mengenai masa depan bahasa isyarat “Menuju Ekosistem Komunikasi dan Dunia Kerja yang Inklusif” di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (26/8).

Pratikno menjelaskan, rangkaian kegiatan dimulai dengan pelatihan bahasa isyarat pada pagi hari dan dilanjutkan dengan diskusi pada siang hari. Menurutnya, inisiatif ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memastikan setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses komunikasi dan pengetahuan.

“Kita perlu tahu bahwa banyak anak-anak Indonesia yang mengalami kesulitan pendengaran, ataupun bicara. Kalau tidak bisa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, maka anak atau orang dewasa sekalipun akan terisolasi. Tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa memahami kondisi sekitar dengan mudah, tidak bisa menyerap pengetahuan, tidak bisa mengembangkan diri, mengalami kesulitan untuk bekerja, bahkan juga tentu saja mengalami kesulitan untuk berkontribusi,” tegasnya.

Menko PMK juga menekankan, penggunaan sekaligus pemahaman bahasa isyarat sangat penting, bukan hanya bagi kawan Tuli, melainkan juga seluruh masyarakat. 

“Supaya yang tidak ada keterbatasan dengan pendengaran dan wicara juga bisa berkomunikasi dengan mereka yang punya keterbatasan,” ujarnya.

Dalam konteks bahasa pemersatu, Menko PMK juga menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia telah menjadi alat komunikasi yang menjembatani lebih dari 700 bahasa daerah yang ada di Indonesia, menciptakan kesatuan dalam keberagaman. Sama halnya, bahasa isyarat berfungsi sebagai bahasa pemersatu bagi komunitas tuli, yang sering kali terisolasi dari masyarakat luas.

Ia menyebutkan, melalui program Semua Setara, pemerintah mendorong penguatan bahasa isyarat di Indonesia. 

“Terima kasih atas dukungan semua pihak, ada Komisi Nasional Disabilitas, ada dari perusahaan swasta seperti Astra juga ikut mendukung pelaksanaan program ini,” ucap Pratikno.

Lebih lanjut, ia berharap forum diskusi ini dapat menghasilkan kesepakatan mengenai arah pengembangan bahasa isyarat di masa mendatang. Menko PMK juga mendorong materi bahasa isyarat menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, menjadikannya pengetahuan tambahan bagi calon guru, serta memastikan para pelayan publik juga menguasainya.

“Sehingga tidak ada satu pun orang Indonesia, termasuk komunitas tuli dan tunawicara, yang tereksklusi dari komunikasi, dari pengembangan pengetahuan, maupun dari pelayanan publik. Itu misi dari acara ini,” pungkasnya.

Turut hadir dalam agenda tersebut, Ketua Komisi Nasional Disabilitas Dante Rigmalia, Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Digital Molly Prabawaty, Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen Saryadi, Head of Corporate Communications Astra Windy Riswantyo, Direktur FIF Group Esther Sri Harjati, serta para akademisi, peneliti, dan komunitas penyandang disabilitas. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya