Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

BMKG: Sepekan ke Depan, Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Atalya Puspa    
26/8/2025 13:30
BMKG: Sepekan ke Depan, Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Ilustrasi.(Dok.MI)

SEPEKAN ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kondisi ini dipengaruhi oleh interaksi faktor atmosfer skala global, regional, dan lokal yang membuat atmosfer tetap labil sehingga mendukung pembentukan awan hujan.

BMKG menjelaskan, pada skala global, indeks Dipole Mode (DMI) 0,91 menandakan IOD negatif lemah yang meningkatkan pasokan uap air ke Indonesia bagian barat. Sementara fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) fase 3 ikut memperkuat konveksi terutama di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, hingga Laut Banda bagian barat, dan diperkirakan terus menguat beberapa hari mendatang.

Di tingkat regional, pembentukan awan hujan juga dipicu aktivitas gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Mixed Rossby Gravity (MRG) di sejumlah wilayah, serta adanya anomali suhu muka laut yang lebih hangat di berbagai perairan Indonesia. 

"Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra dan Samudra Pasifik utara Papua Barat menambah potensi hujan lebat disertai angin kencang," ungkap BMKG, Selasa (26/8). 

BMKG mencatat, periode 26–28 Agustus 2025 hujan intensitas sedang berpeluang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, dengan kategori siaga hujan lebat di Maluku dan Papua Pegunungan serta potensi angin kencang di Lampung, Banten, Jawa Barat, dan NTT. 

Sementara pada periode 29 Agustus–1 September 2025, hujan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang melanda, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sejumlah wilayah Papua, dengan potensi angin kencang di Jawa Barat dan NTT.

"Masyarakat diimbau waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem berupa hujan lebat, kilat, angin kencang, serta gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas darat maupun laut, serta terus memantau informasi resmi dari BMKG," pungkasnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya