Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Minggu (25 Mei) dan Senin (26 Mei) 2025.
Hujan Lebat–Sangat Lebat diperkirakan terjadi di:
Angin Kencang berpotensi melanda wilayah Aceh
Hujan Lebat–Sangat Lebat diperkirakan terjadi di:
Angin Kencang tetap berpotensi di wilayah Aceh
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan intensitas sedang di wilayah berikut:
Menurut BMKG, hingga dasarian II Mei 2025, hanya 11% wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau.
Sementara itu, sekitar 73% ZOM masih berada dalam musim hujan. Artinya, sebagian besar wilayah Indonesia saat ini masih berada dalam masa peralihan (pancaroba).
Masa pancaroba ditandai dengan cuaca yang cenderung cerah di pagi hari dan berubah menjadi hujan disertai petir pada sore hingga malam hari.
BMKG juga mencatat bahwa aktivitas cuaca ekstrem dipengaruhi oleh beberapa dinamika atmosfer skala besar, seperti:
Madden-Julian Oscillation (MJO)
Gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin
Gangguan tropis di barat daya Bengkulu
Fenomena ini telah menyebabkan bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah dalam sepekan terakhir.
BMKG mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan untuk tetap waspada, memantau pembaruan cuaca secara berkala, serta memperhatikan potensi dampak cuaca ekstrem, terutama dalam aktivitas luar ruangan dan perencanaan perjalanan. (Z-10)
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, karena berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Cuaca ekstrem kembali berpotensi di tujuh daerah di Jawa Tengah yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan Bumiayu.
Cuaca ekstrem memaksa pesawat Batik Air yang tengah menempuh rute dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ke Bandara Silampari, Lubuklinggau, untuk kembali
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Bibit siklon 97W terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin 20 knot dan tekanan udara minimum 1000 hPa, bergerak ke arah barat laut.
BMKG memprakirakan terdapat potensi hujan ringan, sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved