Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PENELITI Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), Aldi Pahala Rizky, mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar lebih serius memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan korban kekerasan. Ia menilai, meski perhatian Presiden terhadap isu pemberdayaan perempuan sudah terlihat dalam sejumlah kebijakan, tantangan besar masih menanti.
“Dari Asta Cita kita bisa melihat bahwa Presiden Prabowo menaruh perhatian pada pemberdayaan perempuan, dan memberi harapan lagi ketika munculnya target-target RPJMN," kata Aldi dalam seminar nasional bertajuk 'Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045' di Jakarta, Kamis (21/8).
Aldi mencontohkan adanya target pemerintah dalam bidang kesehatan perempuan, termasuk pencegahan kanker serviks. Namun, ia menyoroti paradoks yang muncul akibat pemangkasan anggaran di kementerian atau lembaga yang berkaitan dengan isu perempuan, khususnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA).
Menurut Aldi, minimnya anggaran membuat upaya pendampingan terhadap korban kekerasan menjadi tidak maksimal. Padahal, kata dia, perlindungan nyata terhadap korban merupakan kunci dalam mencegah diskriminasi gender yang masih tinggi di masyarakat.
Meski demikian, ia mengapresiasi sejumlah langkah pemerintah yang memberi harapan, seperti pembentukan Ruang Kerja Sama Indonesia yang melanjutkan program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA).
“Ini sebuah harapan, tetapi lagi-lagi pemerintah mempunyai pekerjaan rumah yang harus difatikan dalam hal ini,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti lambannya pembahasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT). Menurutnya, janji Presiden Prabowo untuk segera mengesahkan RUU ini tidak boleh berhenti di level retorika.
“Memang ada kesempatan Presiden Prabowo menyatakan bahwa akan disahkan. Kami berharap penyataan tersebut tidak sekadar penyataan tetapi bisa diaplikasikan atau diwujudkan,” kata dia.
Aldi menekankan pemberdayaan perempuan adalah pilar penting demokrasi Indonesia. "Gerakan perempuan akan selalu hadir untuk mendorong pemerintah membuat kebijakan yang responsif gender. Serta, merespons kebijakan-kebijakan pemerintah yang meleset dari cita-cita para perempuan bangsa," kata Aldi. (P-4)
EKOSISTEM perlindungan menyeluruh terhadap perempuan dan anak harus diwujudkan. Diperlukan peran aktif semua pihak untuk bisa merealisasikan hal tersebut.
KETUA Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor menyebut salah satu faktor terhalangnya pelaporan kekerasan terhadap perempuan maupun anak karena masih terawatnya sistem patriarki di masyarakat.
UPAYA yang terukur untuk mewujudkan gerakan mengatasi kondisi darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak harus segera direalisasikan.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyebut kasus kekerasan perempuan dan anak belum menunjukkan tren penurunan dengan signifikan
Tewasnya Valeria Marquez, seorang influencer kecantikan berusia 23 tahun, kembali membuka luka lama tentang tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan di Meksiko.
Isu krusial terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi sorotan utama dalam Women Empowerment Conference yang digelar oleh Yayasan Putri Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved