Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KANKER menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Banyak kasusnya terkait dengan pola makan yang buruk. Sejumlah makanan populer ternyata mengandung zat berbahaya yang bisa memicu kanker jika dikonsumsi berlebihan.
Berikut daftar makanan yang wajib dibatasi:
Mengandung nitrat, tinggi garam, dan lemak. Konsumsi berlebih meningkatkan risiko kanker usus dan lambung.
Proses pemasakan suhu tinggi menghasilkan akrilamida, senyawa karsinogenik yang merusak DNA dan berisiko memicu kanker.
Murah dan praktis, tapi tinggi garam dan pengawet. Jangan jadikan pengganti makanan sehari-hari.
Daging sapi, kambing, domba, dan babi masuk kategori 2A (berpotensi karsinogenik). Konsumsi berlebih meningkatkan risiko kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.
Tinggi garam, gula, lemak trans, dan rendah gizi. Berkaitan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Pematangan berlebihan menghasilkan PAH dan amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik.
Memicu obesitas dan kadar gula darah tinggi. Risiko kanker payudara, kolorektal, dan pankreas meningkat.
Mengandung BPA dari lapisan kaleng yang bisa berpindah ke makanan. Terkait penyakit jantung, diabetes, gangguan hormon, hingga kanker.
Batasi konsumsi makanan-makanan di atas. Terapkan pola makan sehat, cukup tidur, dan rutin olahraga untuk mengurangi risiko kanker serta penyakit kronis lainnya. (Siloam Hospitals & Ciputra Hospital/Z-10)
Asap sampah mengandung bahan kimia berbahaya yaitu hidrogen sulfida dan amonia yang menyebabkan gejala pernapasan seperti batuk dan sesak
Konsumsi makanan dan minuman tidak sehat secara berlebihan dapat mempercepat perkembangan sel kanker. Terutama apabila dikonsumsi secara terus-menerus.
Zat karsinogenik merusak sel dalam tubuh dan menyebabkan mutasi genetik pada sel sehingga sel-sel membelah lebih cepat.
Tahun baru identik dengan kegiatan berkumpul bersama sambil mengolah makanan dengan cara dibakar. Yang jadi persoalan, metode memasak ini kerap dikaitkan dengan risiko kanker.
Bila makanan yang dibakar hanya sampai bewarna cokelat, biasanya tidak menimbulkan senyawa kimia yang bersifat karsinogenik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved