Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
SEMBURAN lumpur berwarna hitam muncul di halaman rumah warga Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Endapan lumpur yang menyembur cukup banyak dan harus dibuang ke tempat lain.
Semburan lumpur itu pertama muncul pada Minggu (27/7) pukul 20.30 WIB di halaman samping rumah warga RT 03 RW 02 Desa Wangandalem. Warga desa setempat pun geger karena volume semburan lumayan banyak.
Ketua RT 03 RW 02 Desa Wangandalem, Sutono, menyampaikan semburan lumpur ini muncul di rumah Wajab, pada Minggu (27/7) malam. Sutono mengaku kaget karena pada Senin (28/7) pagi kondisi lumpur sudah menutup halaman rumah.
"Saat itu saya pulang kerja, dan melihat halaman samping rumah Pak Wajab ini dipenuhi lumpur. Awalnya lumpur terus keluar dari celah di samping tembok pembatas jalan tol, tapi sekarang sudah berhenti karena tertutup timbunan lumpur dan hanya rembesan air," ujar Suton, Selasa (29/7).
Material lumpur yang keluar memiliki warna hitam keunguan dan mengkilat. Tekstur lumpur sangat halus tidak berpasir dan tidak berbau.
Sementara sejumlah pekerja proyek galian pipa gas di areal tol, nampak dilibatkan untuk membersihkan endapan lumpur tersebut. Mereka memindahkan endapan lumpur ke pekarangan warga.
"Semoga tidak keluar lagi. Ini sekarang lagi dibersihkan dulu, materialnya dibuang," ucap Sutono.
Sejumlah petugas BPBD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes datang ke lokasi kejadian untuk memeriksa kondisi semburan lumpur. Petugas BPBD juga meminta keterangan pekerja yang tengah memindahkan endapan lumpur ini.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Brebes, Wibowo Budi Santoso, menuturkan setelah melakukan pengecekan di lokasi, munculnya lumpur diduga dampak dari galian jalur pipa gas di sepanjang ruas tol. Semburan itu terjadi akibat adanya pengeboran pipa gas di sebelah utara jalan tol Brebes, yang berada di bawah tanah.
"Pada Minggu 27 Juli 2025 akibat pengeboran ini, terjadi retakan jalur pipa gas di rumah Bapak Wajab, di RT 03 RW 02 Desa Wangandalem, dan muncul lumpur ke permukaan," jelas Wibowo.
Menurut Wibowo, meski semburan sudah berhenti, pihaknya akan terus memantau. Sebab lumpur yang masih di dalam tanah bisa saja kembali menyembur keluar. "Saat ini kami juga masih memantau apakah material lumpur kembali keluar ke permukaan," pungkasnya. (H-2)
Kawah lumpur Oro-Oro kembali menyemburkan lumpur dan gas hingga ketinggian 30 meter. Dua orang warga setempat menjadi korban.
BEBERAPA kali letusan dengan menyemburkan lumpur dan gas dari perut bumi setinggi 15-20 meter kembali terjadi di Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kec.Jati, Kab.Blora, Jateng.
"Lokasinya jauh dari permukiman penduduk dan memang lumpur tidak mengalir ke wilayah Napan karena topografi yang berbukit,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved