Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, menghadiri rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Gedung Serindit, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu (23/7). Hari ini merupakan hari ketiga Kepala BNPB berada di Provinsi Riau.
Hingga Selasa (22/7), menurutnya, sudah dilaksanakan 854 kali bombing. Ini berarti 845 titik api telah disiram, khususnya titik api yang tidak dapat dijangkau oleh Satgas darat.
Terkait jumlah personel satgas darat yang masih dianggap kurang, Kepala BNPB menyatakan dapat diusulkan penambahan, khususnya untuk wilayah Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu yang saat ini masih terbakar.
“Untuk wilayah Rokan Hilir dan Rokan Hulu, kalo memang 100 orang dari Polres dan Kodim masih kurang, bisa kami tambah lagi, supaya lebih kuat,” imbuhnya, dalam keterangan resmi, Jumat, (25/7).
Masyarakat yang Membakar
Kepala BNPB memperingatkan agar masyarakat Riau berkaca dari peristiwa karhutla yang sempat menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh. Namun kini justru peristiwa karhutla kembali terjadi karena ulah masyarakat.
“Tahun 2015 dan 2019 masyarakat Riau lumpuh terkait dengan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada saat itu. Siklusnya memang 2015 dan 2019, empat tahunan. Pada 2023 Riau dapat melewatinya. Seharusnya 2025 itu kecil, makanya kalau sekarang ini karhutla lebih besar dari 2023, artinya anomali, bukan karena cuaca, namun karena masyarakat yang membakar,” ungkap Suharyanto.
"Kami imbau kepada masyarakat Riau, jangan sampai di tahun 2025 ini justru kebakarannya lebih besar dari 2023 artinya kesadaran masyarakat untuk menjaga lahan ini menurun,” tuturnya.
Menutup paparan, Suharyanto mengapresiasi penanganan kebakaran hutan dan lahan yang sedang berjalan. “Tetapi secara umum proses penanganan di Riau ini ada kemajuan, meskipun masih harus terus ditingkatkan. Tentu saja penanganan di daerah tidak bisa dikerjakan oleh satu institusi, semua harus dilakukan bersama,” pungkas Suharyanto. (M-1)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
Titik panas Karhutla Riau menurun. Menhut Raja Juli tinjau lokasi via udara, soroti praktik pembakaran lahan dan imbau warga waspadai cuaca ekstrem.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved