Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Respons Prediksi Titik Panas di Riau, Kementerian LH Turunkan 200 Pemadam Karhutla

M Iqbal Al Machmudi
25/7/2025 12:31
Respons Prediksi Titik Panas di Riau, Kementerian LH Turunkan 200 Pemadam Karhutla
Ilustrasi(Dok BPBD Palangka Raya)

SINYAL peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan prediksi peningkatan signifikan titik panas di Riau pada periode 23–27 Juli 2025, dengan potensi berlanjut hingga awal Agustus. Kementerian Lingkungan Hidup menerjunkan sebanyak 200 personil yang tergabung dalam tim pemadam karhutla di Riau.

Pelepasan tim pemadam kali ini menjadi bagian dari strategi kolaboratif lintas sektor yang digalakkan KLH/BPLH. Tim yang diberangkatkan terdiri dari gabungan personel pemerintah dan unit tanggap darurat dari perusahaan mitra.

Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurrofiq secara resmi melepas 200 personel untuk bertugas di lapangan. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, menyesuaikan dengan hasil evaluasi dan kebutuhan di lapangan.

"Saya tegaskan, ini bukan kloter terakhir. Tim berikutnya akan dikirim. Kita harus hadir sampai titik api terakhir padam. Seluruh tim membawa satu tekad pantang pulang sebelum padam, dan Riau harus bebas asap," kata Hanif dalam keterangannya, Jumat (25/7).

Hanif menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bersinergi dalam upaya penanganan karhutla. Ia juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih besar, terutama dengan ancaman cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino yang dapat memperburuk situasi.

KLH/BPLH berharap seluruh langkah terpadu ini mampu menekan risiko bencana kabut asap, menjaga kualitas udara dan kesehatan masyarakat, serta melindungi ekosistem hutan dan gambut Indonesia secara berkelanjutan.

"Penguatan sistem pencegahan dan deteksi dini di seluruh wilayah rawan karhutla. Upaya ini mencakup peningkatan patroli lapangan, pemantauan titik panas (hotspot), peningkatan kapasitas personel, sarana dan prasarana, serta sinergi antara pemerintah, TNI/Polri, masyarakat, dan sektor swasta," ," ujar dia.

Berdasarkan data terbaru per 23 Juli 2025, titik kebakaran aktif masih ditemukan di sejumlah kawasan gambut dan mineral di Rokan Hilir dan Rokan Hulu, dengan dampak asap yang berpotensi meluas bila tidak ditangani cepat.

Upaya pengendalian karhutla merupakan bagian penting dari strategi nasional penurunan emisi gas rumah kaca sesuai dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC). 

Indonesia menargetkan penurunan emisi sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga 43,2% dengan dukungan internasional pada 2030, serta pencapaian Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. Pengendalian karhutla menjadi kontributor kunci dalam realisasi target tersebut. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya