Sertakan Deep Learning, Kemendikdasmen Pastikan tidak Ada Kurikulum Baru

Despian Nurhidayat
18/7/2025 12:49
Sertakan Deep Learning, Kemendikdasmen Pastikan tidak Ada Kurikulum Baru
KEPALA Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Laksmi Dewi.(Dok. Medcom)

KEPALA Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Laksmi Dewi, menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kurikulum baru yang akan diberlakukan. Sehingga Kurikulum Merdeka masih akan tetap berjalan dengan tambahan pembelajaran dengan deep learning.

“Tidak ada nama kurikulum baru saat ini. Untuk IPA dan IPS juga tahun ini kami masih menggunakan Kurikulum Merdeka dengan pemilihan peminatan pembelajaran,” ungkapnya di Jakarta, Jumat (18/6).

Lebih lanjut, menurutnya sampai saat ini juga masih banyak daerah-daerah yang masih menggunakan K13 dalam pelaksanaan kurikulum pembelajaran, khususnya daerah 3T. Hal itu menurutnya tidak masalah dan daerah 3T akan diberikan waktu sampai dengan 2 tahun ke depan untuk menggunakan K13.

“Diperbolehkan menggunakan Kurikulum Merdeka atau K13. Daerah 3T sampai dua tahun boleh menggunakan K13,” ujar Laksmi.

Sementara itu, terkait dengan deep learning merupakan metode pendekatan pembelajaran baru dalam kurikulum. Dalam menjalankan deep learning, ada empat kerangka pembelajaran yang bisa dirancang guru.

Berikut empat kerangka pembelajaran dalam deep learning:

1. Strategi Mengajar

Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan, untuk mewujudkan pembelajaran mendalam, guru berfokus pada pengalaman belajar murid yang autentik. Guru mengutamakan praktik nyata mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.

2. Kemitraan Pembelajaran

Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua,  komunitas dan mitra profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran, dari guru saja menjadi kolaborasi bersama.

3. Lingkungan Pembelajaran

Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.

4. Pemanfaatan Teknologi

Pemanfaatan Teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif dan kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.  (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya