Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Malam ini "Buck Moon" Bulan Purnama Juli 2025 Muncul, Berikut Faktanya

Bagaskara Aprilianto Hartono Putra
10/7/2025 20:45
Malam ini
Ilustrasi, bulan purnama Buck Moon(Freepik)

BULAN purnama Juli 2025, yang disebut Buck Moon, akan muncul malam ini (10 Juli), memberikan tontonan bulan yang luar biasa bagi pengamat langit di seluruh dunia.

Bulan purnama Juli 2025 akan memberikan peluang bagi pengamat untuk menikmati berbagai keunikan mekanika orbit yang berlangsung.

Sebagai awal, bulan purnama ini muncul dekat dengan titik balik matahari musim panas, saat di mana Matahari berada sangat tinggi di angkasa, sedangkan Bulan melewati jalur rendah di cakrawala selatan.

Tahun ini, karakter bulan purnama Juli yang biasanya rendah akan dipengaruhi oleh fenomena yang disebut ‘Major Lunar Standstill’, yang terjadi ketika gravitasi matahari menarik orbit bulan yang miring ke kemiringan terbesarnya dibandingkan ekuator ‘langit’ Bumi. 

Akibatnya, bulan bergerak mengikuti jalur yang sangat tinggi, atau rendah, di angkasa, tergantung pada musim dalam setahun!

Selain itu, 'Buck Moon' pada bulan Juli adalah bulan purnama yang terdekat dengan aphelion, yaitu titik dalam orbit elips Bumi saat berada paling jauh dari matahari. 

Artinya, bulan purnama di bulan Juli akan menjadi yang terjauh dari matahari pada tahun 2025, meskipun hal ini tidak akan memberikan dampak yang terlihat pada tampilan bulan.

Kenapa Dinamai Buck Moon?

Bulan purnama bulan Juli juga disebut Buck Moon, karena bertepatan dengan waktu dimana rusa jantan, yang dikenal sebagai rusa jantan, mulai menumbuhkan tanduknya, tetapi juga memiliki nama lain. 

Bulan purnama ini juga disebut ‘Thunder Moon’, mengacu pada badai awal musim panas yang terjadi pada saat bulan purnama terbit.

Sementara beberapa orang Eropa menjulukinya sebagai ‘Hay Moon’ karena bulan purnama ini muncul ketika para petani mengumpulkan pakan ternak setelah panen bulan Juli.

Menurut Old Farmer's Almanac, bulan purnama ini juga dikenal dengan beberapa nama lainnya, seperti:

  • Feather Moulting Moon (bulan bulu rontok)
  • Salmon Moon (bulan ikan salmon)
  • Berry Moon (bulan buah beri)
  • Moon When the Chokecherries are Ripe (Bulan Saat Buah Ceri Matang)
  • Raspberry Moon (bulan buah rasbery)
  • Thunder Moon (bulan guntur)
  • Halfway Summer Moon (bulan pertengahan musim panas)

Fakta Buck Moon

Pada tanggal 20 Juli 1969, Neil Armstrong menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di Bulan. Dia juga menancapkan bendera Amerika Serikat di sana.
Pada 31 Juli 1999, abu astrogeolog Eugene Shoemaker disimpan di Bulan.

Apa yang harus dilihat saat 'Buck Moon' menghiasi langit pada tanggal 10 Juli

Saat bulan purnama, Bumi berada tepat di antara matahari dan bulan, sehingga seluruh permukaan bulan akan diterangi dari sudut pandang kita.

Itu berarti tidak ada bayangan panjang atau relief dramatis seperti yang Anda lihat selama fase seperempat bulan.

Tanpa adanya bayangan, bulan purnama memberikan peluang ideal untuk menyelami area gelap lautan bulan, atau maria, yang terbentuk miliaran tahun lalu saat lava merendam kawah tumbukan akibat benturan asteroid yang hebat dan kemudian mendingin menjadi dataran basaltik yang luas. 

Garis-garis cerah yang dikenal sebagai sinar ejecta juga terlihat menjauh dari lokasi dampak besar seperti kawah Tycho yang luas yang merusak daerah selatan bulan, di mana material reflektif diangkat dan dilemparkan ke seluruh permukaan bulan selama peristiwa yang sangat dahsyat. 

Di samping itu, 'Buck Moon' akan menawarkan kepada para penonton kesempatan untuk mengingat kembali usaha bersejarah manusia dalam menjelajahi permukaan bulan. Juli 2025 akan memperingati ulang tahun ke-56 dari pendaratan bersejarah Apollo 11 di bulan.

Sumber: Space.com dan Old Farmer`s Almanac



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya