Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Indonesia, Swiss, AS Kembangkan Terapi Regeneratif

Wisnu Arto Subari
03/7/2025 20:33
Indonesia, Swiss, AS Kembangkan Terapi Regeneratif
(MI/HO)

Indonesia bermitra dengan Swiss dan Amerika Serikat (AS) dalam mengembangkan dunia pengobatan regeneratif. Ini terwujud dengan kerja sama Celltech Stem Cell Centre, World Council for Preventive Regenerative and Anti-Aging Medicine (WOCPM), World Council of Stem Cell (WOCS), Swiss Stem Cell Biotech, dan perusahaan bioteknologi, BioViva Sciences USA Inc.

Hal itu menandai kolaborasi global dalam riset, inovasi teknologi sel punca, dan pengembangan pengobatan regeneratif yang aman, efektif, dan berstandar internasional. "Kemitraan ini adalah langkah nyata menuju era baru pengobatan berbasis sains regeneratif. Kolaborasi ini memperkuat posisi Indonesia di peta global terapi sel punca dan longevity," ujar pemilik Celltech Stem Cell Centre Prof. Deby Vinski yang juga menjabat Presiden WOCPM dan WOCS dalam keterangannya, Kamis (3/7).

Salah satu momen penting dalam agenda itu oalah terapi stem cell langsung oleh Dr. Eugene Durenard, Presiden Swiss Stem Cell Biotech, yang dilakukan di fasilitas Celltech. Hal ini menjadi simbol nyata pengakuan dunia terhadap kualitas medis Indonesia.

Sebelumnya, kerja sama Celltech dan Swiss Stem Cell Biotech dimulai terlebih dulu. Kini kerja sama itu berkembang menjadi kesepakatan resmi yang lebih luas dan konkret.

Eugene Durenard menegaskan pentingnya kerja sama lintas negara dalam pengembangan precision medicine. "Kolaborasi ini akan mempercepat lahirnya terobosan medis yang sangat dibutuhkan dunia, terutama dalam pengobatan berbasis gen dan regeneratif," jelasnya.

BioViva Sciences USA Inc, pionir terapi gen dan longevity gene therapy, menyatakan komitmennya untuk mendukung riset dan inovasi medis bersama Celltech.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) Jajang Edi Priyatno mengapresiasi kontribusi Deby sebagai tokoh kesehatan nasional yang membawa nama baik Indonesia ke panggung internasional serta mendorong health tourism sebagai solusi pemulihan devisa negara. "Teknologi seperti ini perlu didukung penuh pemerintah karena potensinya sangat besar, baik secara medis maupun ekonomi," tegasnya.

Saat ini, ribuan pasien dari berbagai negara--termasuk dari AS, Eropa, Timur Tengah, dan Asia--mendaftar untuk memperoleh layanan terapi sel punca, longevity gene therapy, immunotherapy anti-aging, dan cancer prevention therapy di Celltech. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya