Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

HIMPSI dan Kemendikdasmen Gelar Training as Healing bagi Guru Penyintas Bencana Sosial di Papua

Syarief Oebaidillah
25/6/2025 21:09
HIMPSI dan Kemendikdasmen Gelar Training as Healing bagi Guru Penyintas Bencana Sosial di Papua
Ilustrasi(Dok Kemendikdasmen)

HIMPUNAN Psikologi Indonesia (HIMPSI) bersama Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK–PLK) Kemendikdasmen resmi menutup kegiatan Training as Healing pada pekan lalu.Kegiatan telah  berlangsung  tanggal 17–20 Juni 2025. Ditutup Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Papua, Dr. Junus Simangunsong. Program ini menjangkau 80 peserta—mayoritas guru penyintas bencana sosial.

Pada 25 Maret lalu telah digelar pula di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan—serta pegawai unit terkait di bawah PK–PLK. Untuk bulan Juni ini para peserta berasal dari sejumlah titik pengungsian: Sentani, Dekai, dan Wamena.

“Pemulihan psikologis adalah fondasi bagi keberlanjutan pendidikan di daerah terdampak bencana. Melalui Training as Healing, kami memastikan guru-guru kembali mengajar dengan ketahanan mental yang lebih baik  bahkan menjadi agen pemulihan di komunitasnya,” kata Dr. Andik Matulesy, Ketua Umum HIMPSI Pusat dalam keterangan resmi.

Program ini digelar oleh Korps Relawan Bencana (Kresna) HIMPSI. Materi disampaikan oleh tim psikolog KRESNA HIMPSI Pusat dan fasilitator HIMPSI Wilayah Papua, mencakup:
• Pengenalan dampak psikologis bencana sosial
• Teknik pemulihan diri dan komunitas
• Persiapan psikologis untuk kembali ke lingkungan asal
• Pengenalan Psychological First Aid (PFA) melalui simulasi dan permainan terapeutik

Seorang guru peserta dari Dekai mengungkapkan, “Saya datang untuk mengalahkan rasa takut. Sekarang saya lebih tenang, sudah bisa tidur nyenyak, dan siap kembali lingkungan saya. Metode dan permainan di pelatihan ini sangat membantu.”

Ketua Umum KRESNA sekaligus Ketua IV HIMPSI Pusat, Anrilia E.M. Nindyah, Ph.D., Psikolog, turut hadir dan menegaskan komitmen HIMPSI. “Pemulihan psikologis bukan sekadar pelengkap dalam penanganan bencana melainkan kebutuhan utama bagi keberlangsungan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat," kata Anrilia.

Dengan berakhirnya program tersebut, seluruh peserta dinyatakan siap kembali ke lingkungan masing-masing sembari membawa keterampilan PFA untuk mendukung pemulihan komunitas. Adapun Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) merupakan organisasi profesi psikologi nasional yang berperan dalam pengembangan ilmu, praktik, dan layanan psikologi di Indonesia. Melalui KRESNA, HIMPSI aktif memberikan layanan psikososial di wilayah bencana.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya