Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
ASSOCIATION of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 pada Selasa (24/6). Acara yang digelar di Aston Pluit Hotel & Residences, Jakarta Utara, yang mengusung tema “ASITA SATU: Bersama Memajukan Pariwisata Indonesia yang Tangguh, Inovatif, Kolaboratif; Berkelanjutan” ini diikuti oleh seluruh anggota ASITA dari seluruh Indonesia, dengan membahas empat isu utama.
Mulai dari isu dampak geopolitik global terhadap pariwisata Indonesia, momen strategis untuk menghidupkan kembali “Enjoy Jakarta”, harga tiket domestik yang masih tinggi, hingga peluncuran ASITA Fair, dibahas dalam rapat tersebut. Menanggapi kondisi geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel yang bisa berdampak pada pariwisata Indonesia, ASITA menanggapi dengan beberapa upaya.
”Memang situasi ini kan masih baru terjadi dan masih kita amati, situasi ini berkembang ke arah ke mana, tapi tentu saja kita harus punya satu planning, mitigasi yang baik, supaya kejadian-kejadian ini justru bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia. Jadi bukan menari di atas penderitaan orang lain, bukan ya, tapi inilah satu-satunya opportunity yang mungkin bisa kita ambil, supaya ke depan, atau nanti pada saat negara-negara lain itu ada hambatan untuk menerima wisatawan, kita bisa ambil kembali,” kata Sekretaris Jenderal ASITA Budijanto Ardiansjah, dalam konferensi pers yang digelar di Aston Pluit Hotel & Residences, Jakarta Utara, pada Selasa (24/6).
Budijanto pun mengungkapkan dua langkah utama yang disarankan dilakukan para stakeholder pariwisata Indonesia, termasuk pemerintah, adalah:
1. Menginformasikan Indonesia Aman
Hal yang dilakukan ASITA ialah memberikan pemahaman dan informasi bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi. ”Yang akan kita lakukan dari ASITA adalah tentu saja memberikan satu pemahaman, satu informasi, terutama kepada partner kita di luar negeri, bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi,” ujar Budijanto.
”Kemudian bahwa Indonesia juga siap untuk menerima mereka yang seandainya kalau ke negara lain itu mungkin dirasa kurang aman, better come to Indonesia, itu yang kita lakukan,” sambungnya.
2. Strategi Penguatan Pasar Domestik
Budijanto mengungkapkan strategi penguatan pasar domestik merupakan hal penting. ”Tentu saja strategi penguatan pasar domestik menjadi concern kita juga, salah satunya memang masih ada kendalanya di harga tiket pesawat, tapi pelan-pelan mudah-mudahan ke depan kalau harga tiket pesawat ini bisa makin turun, bisa makin kompetitif, kita berharap pasar domestik Indonesia bisa menjadi lebih bagus,” jelasnya.
”Dan ini sudah terbukti pada saat Covid, pada saat pandemi di mana negara-negara lain mengalami kesulitan, justru di Indonesia ini kita bisa kuat, karena kita masih punya pasar domestik,” sambungnya.
Kemenpar Promosikan Jalur Darat
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata RI, Ni Made Ayu Marthini mengatakan pasar domestik tidak hanya dengan moda pada pesawat terbang saja, melainkan juga banyak menggunakan transportasi darat. ”Untuk domestik bukan hanya (pesawat) terbang, tapi justru darat banyak banget, karena di Jawa ya, karena jalannya sekarang udah mulus dari ujung ke ujung, jadi mereka naik mobil,” ucapnya.
”Kereta apinya bagus banget kan sekarang, ada bus, ada segala macam, itu juga dipakai. Jadi pergerakan yang terbesar justru di Jawa, tapi kita ingin dari pulau Jawa ini juga mengunjungi Indonesia, bukan hanya untuk kampanye BBWI (Bangga Berwisata di Indonesia) ya, tapi juga untuk mencintai Indonesia. Makanya banyak sekali paket-paket wisata, dan kerjasama. Ini terjadi kalau kita bisa kolaborasi,” pungkasnya. (M-1)
Backstagers Indonesia, komunitas event yang telah berdiri sejak 2013 dan kerap bermitra dengan Kementerian Pariwisata, kini memperluas jangkauan kolaborasi di tingkat daerah.
Indonesia Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) membahas langkah antisipatif dan koordinatif untuk menghadapi dampak geopolotik global terhadap pariwisat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved