Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Perusahaan Perjalanan Wisata Seluruh Indonesia Berkumpul Bahas Dampak Perang Iran-Israel

Nike Amelia Sari
25/6/2025 10:13
Perusahaan Perjalanan Wisata Seluruh Indonesia Berkumpul Bahas Dampak Perang Iran-Israel
Ketua Umum ASITA Rusmiati (dua dari kiri), Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata RI Ni Made Ayu Marthini (tengah), bersama pengurus ASITA lainnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/6/2025).(MI/ Nike Amelia Sari)

KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, diyakini membawa dampak luas, termasuk sektor pariwisata dunia. Mengantisipasi dampaknya pada pariwisata Indonesia Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) pun membahas hal tersebut dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 dari yang digelar di Aston Pluit Hotel & Residences, Jakarta Utara, Selasa (24/6).

 

 Selain itu, acara yang bertemakan “ASITA Satu: Bersama Memajukan Pariwisata Indonesia yang Tangguh, Inovatif, Kolaboratif dan Berkelanjutan” ini juga membahas sejumlah isu utama lainnya.

 

“Yang poinnya hari ini adalah satu, dampak geopolitik global terhadap pariwisata Indonesia. Kemudian, momen strategis untuk menghidupkan kembali Enjoy Jakarta, harga tiket pesawat domestik yang masih tinggi, dan peluncuran ASITA Fair,” kata Ketua Umum ASITA, Dr. N. Rusmiati, M.Si., M.H., dalam acara konferensi pers yang digelar di Aston Pluit Hotel & Residences, Jakarta Utara, Selasa (24/6).

 

Sekretaris Jenderal ASITA Budijanto Ardiansjah mengungkapkan Rakernas 2025 akan membahas program kerja dari masing-masing bidang dan daerah. ”Jadi kita akan mendengarkan masukan dari daerah-daerah, kira-kira apa yang menjadi isu di daerah mereka masing-masing. Tapi intinya adalah tentang keberlanjutan organisasi supaya organisasi bisa semakin maju dan memberikan manfaat bagi anggotanya,” ungkapnya, saat ditemui Media Indonesia usai acara konferensi pers yang digelar di Aston Pluit Hotel & Residences, Jakarta Utara, Selasa (24/6).

 

”Kita berharap nanti bisa dihasilkan keputusan atau rekomendasi yang akan kita sampaikan ke pemerintah,” lanjutnya. Rakernas ASITA 2025 bukan hanya ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga sebuah forum strategis untuk menyatukan langkah memajukan pariwisata Indonesia secara menyeluruh.

 

Empat Isu Utama

Empat isu utama yang dibahas oleh ASITA di Rakernas 2025, adalah:

 

1.       Dampak Geopolitik Global

ASITA menyoroti kondisi geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel. Kondisi tersebut bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia.

 

Sebagai gerbang utama masuknya wisatawan internasional ke Nusantara, Jakarta menjadi titik sentral yang paling merasakan dampak dari gejolak pariwisata. Kondisi tersebut mulai dari dari sisi trafik wisatawan, citra destinasi, dan kepercayaan pasar internasional. Rakernas ASITA membahas langkah antisipatif dan strategi komunikasi yang terkoordinasi agar pariwisata Indonesia tetap kompetitif dan terpercaya di mata dunia.

 

2.       Menghidupkan Enjoy Jakarta

ASITA memandang pentingnya menghidupkan kembali semangat Enjoy Jakarta sebagai kampanye utama pariwisata ibu kota. Kampanye Enjoy Jakarta dinyatakan sebagai bentuk dukungan moral dan strategis untuk menjadikan Jakarta bukan sekadar kota transit, tetapi juga destinasi wisata yang hidup, kreatif, dan layak dikunjungi. Dalam mengupayakan hal tersebut, ASITA bersinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku industri lokal.

 

3.       Mahalnya Tiket Pesawat Domestik

Ketimpangan harga tiket pesawat domestik yang cenderung lebih mahal dibandingkan tiket ke luar negeri dinilai ASITA bisa penghambat mobilitas wisatawan domestik. Hal itu selanjutnya akan merugikan destinasi- destinasi wisata dalam negeri.

 

Oleh karena itu, ASITA mendorong adanya regulasi dan intervensi yang adil, hingga membuka dialog dengan para pelaku penerbangan dan regulator agar tercipta kebijakan harga yang mendorong pemerataan wisata nasional.

 

4.       Peluncuran ASITA Fair

Sebagai bentuk konkret dari semangat kolaborasi dan promosi, Rakernas kali ini juga meluncurkan ASITA Fair yang direncanakan akan diadakan pada September 2025. Acara yang pertama kali diadakan oleh ASITA ini merupakan sebuah ajang B2B (business to business­) dan B2C (business to consumer) yang mempertemukan pelaku usaha pariwisata antar negara. ASITA Fair diharapkan menjadi ruang promosi dan transaksi wisata yang lebih masif, langsung, dan berdampak nyata, sekaligus membangun ekosistem usaha wisata yang kuat di seluruh Indonesia.

 

Melalui Rakernas 2025, ASITA juga menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan pariwisata Indonesia secara profesional, adil, dan merata.Selain itu, ASITA menyatakan mendorong praktik bisnis wisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. ASITA juga berkomitmen menjadi jembatan antara pelaku industri, komunitas, dan konsumen dalam membangun pariwisata Indonesia yang adaptif dan resilien di tengah dinamika zaman. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya