Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DOKTER anak subspesialis neonatologi Rosalina Dewi Roeslani mengatakan penyakit kuning pada anak yang baru dilahirkan bisa terjadi karena faktor dehidrasi, salah satunya karena anak hanya mendapatkan air susu ibu (ASI).
"Penyebabnya adalah keluar ASI rata-rata pada saat anak berusia 3-5 hari sehingga terjadi dehidrasi dari anak tersebut dan itu salah satu penyebab kuning," ujar Rosalina, yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia, Senin (23/6).
Dehidrasi menyebabkan bilirubin atau pigmen kuning dalam darah tidak dapat keluar dari tubuh melalui feses ataupun urine. Alih-alih terbuang melalui feses atau urin, bilirubin diserap lagi oleh tubuh.
Kondisi yang disebut dengan breastfeeding jaundice itu dapat ditangani dengan tetap memberikan ASI sebanyak mungkin pada anak, bukan menghentikan pemberian ASI. Asupan ASI membuat bilirubin dapat diproses dan dikeluarkan tubuh melalui urin dan feses.
"Kalau minumnya banyak, bilirubin yang di feses dan urine akan keluar," kata Rosalina.
Penyakit kuning juga dapat terjadi setelah anak berusia tujuh hari, namun, kondisi itu secara mekanisme belum diketahui secara pasti.
Pada anak berusia tujuh hari, kondisi itu diduga ditularkan ibu melalui ASI dan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, yang menghambat hati untuk memproses pigmen kuning.
Rosalina mengatakan jika gangguan melampaui batas yang ditetapkan, sebaiknya lakukan terapi sesuai dengan saran dokter.
Dia juga menyarankan ibu yang menyusui agar memenuhi nutrisi secara lengkap agar anak juga mendapatkan nutrisi melalui ASI.
Penyakit kuning pada anak usia 0-28 hari merupakan kondisi kandungan bilirubin atau pigmen kuning yang tinggi atau hiperbilirubinemia. Kondisi itu juga berpotensi lebih besar terjadi pada anak yang lahir secara prematur.
Kondisi anak dengan bilirubin tinggi dapat mengganggu perkembangan anak yang baru lahir bila telah melewati sawar otak.
"Maka akan terjadi kerusakan otak yang bersifat permanen," pungkas Rosalina. (Ant/Z-1)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Semangka kaya vitamin A, C, likopen, dan antioksidan. Buah rendah kalori ini bantu hidrasi, jaga kesehatan jantung, kurangi peradangan, dan baik untuk kulit.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Rasa lapar setelah bangun tidur sering disangka sebagai kebutuhan energi, namun bisa jadi tubuh hanya kekurangan cairan. Simak penjelasan ilmiahnya.
CUACA di Arab Saudi terkenal dengan kondisi yang sangat panas. Kondisi itu membuat jemaah haji yang tengah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci rentan mengalami dehidrasi.
Para calon haji diingatkan agar minum air putih setidaknya dua liter per hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved