Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Unisba Tuan Rumah Bimtek Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak 2025

Syarief Oebaidillah
19/6/2025 22:22
Unisba Tuan Rumah Bimtek Kosabangsa dan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak 2025
Ilustrasi(Dok Unisba)

UNIVERSITAS Islam Bandung (Unisba) menjadi tuan rumah kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Program Kosabangsa serta Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tahun Anggaran 2025. 

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dengan Unisba, diselenggarakan di Aula Utama Unisba pada Kamis, 19 Juni 2025.

Melalui keterangannya,Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengutarakan  peluncuran program ini merupakan tonggak penting dalam memperkuat ekosistem riset dan pengabdian masyarakat yang kolaboratif, relevan, dan berdampak nyata.

Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki tiga tugas utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, program penelitian dan pengabdian harus diarahkan untuk menjawab kebutuhan bangsa serta mendukung pencapaian Asta Cita dan Visi Indonesia Emas 2045.

Program Kosabangsa, menurutnya, adalah bentuk transformasi sosial dari bawah yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan masyarakat sebagai bagian dari ekosistem perubahan. Sementara itu, Program Mahasiswa Berdampak mendorong kepemimpinan dan empati sosial mahasiswa sebagai aktor utama pembangunan.

“Mahasiswa Berdampak adalah pengjawantahan dari tanggung jawab intelektual mahasiswa sebagai pelaku perubahan di masyarakat, sekaligus membangun karakter calon pemimpin bangsa,” ujarnya.

Rektor juga menekankan pentingnya pengembangan nalar dan bakat mahasiswa agar mereka tidak hanya menjadi "mahasiswa kupu-kupu", tetapi turut merespons dinamika dan kebutuhan masyarakat.

Harapannya, Bimtek ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan nalar ilmiah mereka dengan baik, yang pada akhirnya berguna bagi pengembangan ilmu untuk kebaikan masyarakat.

Dalam kesempatan sama Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Lukman, S.T., M.Hum.,  menyampaikan harapannya  program Kampus Berdampak ini lahir secercah harapan untuk memperluas jangkauan dan dampaknya. "Terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah memberikan dukungan melalui Program Kosabangsa dan Kampus Berdampak. Kami berharap kepada pimpinan perguruan tinggi untuk terus menggelorakan semangat ini. Indonesia adalah negeri gemah ripah loh jinawi dengan sumber daya alam yang luar biasa. Mari kita bangun negeri ini dengan hal-hal sederhana," ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengembangan ekonomi sirkular berbasis teknologi sederhana yang dapat langsung diterapkan di tengah masyarakat. “Semoga dengan panduan penulisan ini, peserta dimudahkan dalam mendapatkan dana hibah. Kami mohon agar dana hibah ini tidak mengalami pemotongan dan digunakan secara akuntabel, agar program dapat terlaksana dengan baik. Kami dari LLDIKTI Wilayah IV akan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku,” tambahnya.

Teknis dan Strategis

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Prof. Apt. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa Bimtek ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga strategis dalam konteks penguatan kapasitas dosen dan mahasiswa melalui Program Kosabangsa dan Program Mahasiswa Berdampak.

“Kami menilai Program Kosabangsa merupakan salah satu program yang paling berhasil. Sosialisasi telah kami lakukan di NTT, Surabaya, Surakarta, dan kini di Bandung. Dengan melibatkan aktor-aktor kunci dari LLDIKTI Wilayah IV, kami berharap program ini disambut baik, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah dan kualitas usulan proposal,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.

“Melalui Program Mahasiswa Berdampak, mahasiswa diposisikan sebagai subjek perubahan, bukan sekadar objek. Mereka adalah pemikir, pemimpin, dan penggerak, terutama di era disrupsi saat ini,” lanjutnya.

Mahasiswa, katanya, merupakan elemen paling strategis karena mereka terekspos oleh pengetahuan dan teknologi terkini. Di tengah masyarakat yang disibukkan oleh kebutuhan sehari-hari, mahasiswa hadir sebagai penyambung literasi di berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, kesehatan, budaya, hingga iptek.

“Kami ingin menunjukkan kerja kolaboratif antara perguruan tinggi, dosen, BEM, dan masyarakat bisa menjadi solusi yang kontekstual dan berkelanjutan. Mari kita jaga semangat ini dan kobarkan Kosabangsa serta Mahasiswa Berdampak demi Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” tutupnya.

Program Kosabangsa atau Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat  merupakan salah satu instrumen strategis yang memberikan ruang bagi dosen dan mahasiswa untuk berkontribusi menjawab permasalahan sosial melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis keilmuan.

Melalui agenda Bimtek ini, dosen diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dalam merancang proposal yang unggul secara substansi dan selaras dengan arah kebijakan program. Sementara itu, Program Mahasiswa Berdampak menjadi wadah bagi mahasiswa untuk tampil sebagai agen perubahan sosial yang kritis dan solutif.

Kegiatan ini diikuti  peserta dari 83 perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Jawa Barat dan Banten, terdiri atas dosen Kosabangsa, dosen pendamping BEM, serta ketua dan pengurus BEM. Acara ini terbagi ke dalam tiga sesi diskusi panel, yaitu satu sesi membahas Program Mahasiswa Berdampak oleh BEM, serta dua sesi lainnya membahas Program Kosabangsa.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya