Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Cerita Jemaah Haji Asal Depok yang Singgah di Medan, Ada Ancaman Bom

Despian Nurhidayat
19/6/2025 10:56
Cerita Jemaah Haji Asal Depok yang Singgah di Medan, Ada Ancaman Bom
ilustrasi(Antara Foto)

ANCAMAN bom ditujukan ke Bandara Jeddah dan Soekarno-Hatta membuat Tahani, jemaah asal Depok yang tergabung dalam Kloter JKS-12 harus singgah sejenak di Medan, Sumatra Utara. Tidak panik, Tahani tetap merasa bersyukur bahwa semuanya tetap berjalan dengan lancar dan bahkan akibat insiden ini dia dapat membeli oleh-oleh khas Medan. 

“Alhamdulillah kami semua baik-baik saja. Bahkan bisa dibilang berakhir bahagia. Kami pulang lewat Medan dan bisa bawa oleh-oleh bolu Meranti untuk keluarga,” ungkapnya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Kamis (19/6). 

Perjalanan pulang Tahani dari tanah suci menggunakan maskapai Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5275 seharusnya langsung dari Jeddah menuju Jakarta. Namun pada Selasa, pihak maskapai menerima email berisi ancaman bom. 

Situasi segera ditangani sesuai prosedur. Pesawat yang membawa 442 jemaah JKS-12 dialihkan ke Bandara Kualanamu, Medan, untuk evakuasi dan pemeriksaan menyeluruh.

“Ancaman ini berasal dari pihak eksternal, bukan dari jemaah. Tapi protokol keamanan tetap harus dijalankan. Semua barang dan pesawat kami periksa ulang,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief.

Tak ditemukan benda mencurigakan. Namun demi kehati-hatian, jemaah diinapkan di tiga hotel sekitar bandara, didampingi petugas hingga waktu penerbangan ke Jakarta esok harinya.

Tahani memuji kesiapan dan kolaborasi antarlembaga dalam penanganan situasi tersebut. “Kami merasa sangat diperhatikan. Dari kesehatan, keamanan, sampai logistik selama di Medan. Semua berjalan rapi dan manusiawi,” ujar Tahani yang berangkat haji bersama dengan sang suami Fahrurozi.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, otoritas bandara, dan semua petugas lapangan. “Kami jadi tenang, keluarga di Depok juga tidak panik karena komunikasi lancar,” imbuhnya.
?Meski harus menunda pulang satu hari, para jemaah JKS-12 justru merasa mendapat tambahan cerita yang tak terlupakan. “Banyak dari kami belum pernah ke Medan. Jadi ini seperti bonus setelah haji,” tutur Fahrurozi.

Dan tentu saja, bolu Meranti menjadi buah tangan wajib yang menyertai kepulangan mereka.

Meski diawali ujian, perjalanan ibadah ini ditutup dengan rasa syukur yang dalam. "Kami sudah diberikan pelayanan yang luar biasa dalam perjalanan haji ini. Saya mengucapkan terima kasih perjalanan haji ini berakhir bahagia,"ucap Tahani sambil mengurai senyum.

Bagi mereka, oleh-oleh terbaik bukan cuma yang bisa dimakan, tapi juga cerita yang bisa diwariskan, tentang iman, kesabaran, dan kebahagiaan yang datang di luar rencana. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya