Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Upaya Mengurangi Bahaya Gaya Hidup Merokok

Wisnu Arto Subari
15/6/2025 15:19
Upaya Mengurangi Bahaya Gaya Hidup Merokok
(MI/HO)

DI negara yang tingkat perokoknya menjadi tantangan besar kesehatan, membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup di antara penduduk Indonesia. 

"Dukungan dari para pemangku kepentingan dan peneliti lokal merupakan tonggak penting dari pekerjaan kami, hasil dari upaya kerja sama dan jaringan kuat yang memungkinkan kami membangun jembatan ilmiah dan budaya yang unik," ujar pendiri CoEHAR (Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction), Prof. Riccardo Polosa, dalam keterangannya, Minggu (15/6). "Umpan balik yang kami terima sangat positif," kata Prof. Riccardo Polosa. 

CoEHAR memprakarsai acara ilmiah internasional Asia-Pacific Conference on Smoking and Harm Reduction berlangsung di Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/6). Ajang diselenggarakan bekerja sama dengan universitas-universitas terkemuka di Asia. Inti konferensi ialah pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) yang dibahas melalui penelitian ilmiah, penerapan klinis, dan usulan untuk strategi kesehatan masyarakat yang lebih efektif. 

Minat yang besar ditunjukkan pada topik-topik yang dibahas oleh berbagai pembicara di konferensi tersebut. Isu-isu seperti kesehatan kulit dan mata serta dampak merokok pada performa atletik dan kehidupan militer menarik perhatian baik mahasiswa maupun peserta. "Indonesia memerlukan strategi inovatif untuk mengatasi dampak merokok terhadap kesehatan masyarakat dan kolaborasi internasional seperti ini adalah kuncinya," kata  Dokter Ahli Fisiologi Unpad Ronny Lesmana. 

Momen penting konferensi tersebut mencakup laporan mengenai kegiatan kolaborasi penelitian CoEHAR yang sedang berjalan yaitu Replica yang memvalidasi bukti ilmiah terkini mengenai toksikologi rokok dan produk pengurangan bahaya di tujuh laboratorium. Ini juga menetapkan standar-standar penelitian internasional baru dan Smile study yang mengevaluasi perubahan-perubahan dalam parameter kesehatan mulut pada perokok yang beralih ke produk pengurangan risiko. 

Selama konferensi, para finalis Program dan Penghargaan Riset Bakat Internasional diperkenalkan. yang kini memasuki edisi kedua. Inisiatif ini dikoordinasikan oleh CoEHAR di Catania dan diluncurkan pada 2021 di bawah proyek Replica. Program ini didedikasikan untuk para peneliti muda dari universitas di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Program ini menawarkan dukungan finansial untuk proyek-proyek riset independen dalam pengurangan bahaya, dengan fokus pada keunggulan ilmiah dan potensi dampak kesehatan.

"Untuk pertama kali di Indonesia, kami menciptakan momen pertukaran dan dialog di antara beberapa peneliti dan akademisi yang ahli di bidangnya," jelas Prof. Giovanni Li Volti, direktur CoEHAR. "Konferensi ini merupakan kolaborasi berharga dari mitra kami di Universitas Padjadjaran melalui dua proyek CoEHAR yang paling penting, menunjukkan bagaimana memanfaatkan hasil penelitian ilmiah sebagai dasar bagi perubahan dalam pilihan kesehatan masyarakat." (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik