Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peter Gontha, dari Musik Jazz ke Diplomasi Hangat di Polandia

Media Indonesia
11/6/2025 18:00
Peter Gontha, dari Musik Jazz ke Diplomasi Hangat di Polandia
Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Peter F. Gontha meluncurkan buku  A Moment of Recognition: A Memoir tentang masa tugasnya sebagai Duta Besar RI untuk Polandia (2014–2018).(Dok Istimewa)

DIPLOMASI tak lagi sekadar urusan protokol dan politik luar negeri. Lewat buku A Moment of Recognition: A Memoir karya Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Peter F. Gontha menunjukkan bahwa wajah Indonesia di dunia internasional bisa diperkenalkan lewat ragam cara seperti musik, makanan, dan bahkan olahraga.

 

Buku yang diluncurkan di NasDem Tower, Rabu (11/6), itu menjadi catatan penting tentang bagaimana seorang yang begitu mencintai negaranya bisa menerjemahkan diplomasi menjadi pengalaman nyata yang membekas di negara sahabat. Peter berharap karyanya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.

 

Dalam buku tersebut, Peter mengisahkan masa tugasnya sebagai Duta Besar RI untuk Polandia (2014–2018). Ia bukan diplomat karier. Sebelum ditugaskan ke Warsawa, ia dikenal luas sebagai pelopor televisi swasta RCTI, pendiri Java Jazz Festival, hingga musisi. Namun, justru latar belakang itulah yang membuatnya tampil berbeda dalam dunia diplomasi.

 

“Ada banyak diplomasi ekonomi, diplomasi politik, diplomasi bebas aktif, diplomasi kuliner, diplomasi untuk menunjukkan Indonesia adalah negara maju," ungkap Peter.

 

Penghargaan Tertinggi dari Presiden Polandia

Salah satu momen diplomatik yang berkesan adalah ketika ia berhasil mencairkan hubungan yang membeku antara Korea Utara dan Korea Selatan. Dubes Korea Utara dan Dubes Korea Selatan yang biasanya enggan bertegur sapa justru bersalaman dalam sebuah acara yang ia gagas di Warsawa. Bagi Peter, itu bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan potret betapa hangat dan netralnya citra Indonesia di mata dunia.

 

Tak heran, pada akhir masa tugasnya, Presiden Polandia Andrzej Duda menganugerahinya Commander’s Cross of The Order of Merit of The Republic of Poland, salah satu penghargaan tertinggi negara tersebut untuk warga asing. Peter menegaskan bahwa buku ini bukanlah panduan, melainkan masukan dan warisan pemikiran bagi para penerusnya. “Semoga apa yang saya tulis itu dan pengalaman yang saya dapatkan di situ bisa menjadi juga masukan bagi duta-duta besar berikutnya dari Indonesia,” katanya.

 

Membangun Koneksi Emosional

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem sekaligus Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat yang hadir memberikan pidato pembukaan, menyampaikan kekaguman dan penghargaan mendalam atas sosok Peter.

 

“Launching buku hari ini merupakan launching buku yang sangat istimewa karena buku yang kita bedah nanti adalah kisah dari orang yang sangat istimewa,” kata Lestari, yang karib disapa Rerie.

 

Ia menyoroti bahwa Peter bukan hanya menjalankan tugas diplomatik, tetapi juga membangun koneksi emosional dengan masyarakat Polandia, mempromosikan budaya Indonesia, serta menciptakan hubungan bilateral yang konkret melalui peningkatan investasi, ekspor-impor, dan kunjungan wisata.

 

“Bagaimana seorang Peter Gontha ketika menerima tugas bukan hanya sekadar melaksanakan, melainkan ada hati di situ, ada jiwa, ada pengabdian,” ucap Rerie penuh semangat.

 

Rerie menambahkan ketangguhan Peter Gontha mengubah krisis menjadi peluang, inovasi dan pengabdiannya meninggalkan warisan abadi. Generasi sekarang harus belajar dari Peter untuk tidak takut gagal memadukan kreativitas dengan tujuan mulia dan membangun jembatan antarbangsa untuk generasi ke depan.

 

"Kisah Pak Peter sesungguhnya adalah nyala api bagi generasi kini dan nanti, berani bermimpi besar, bangkit dari kegagalan, berkarya dengan hati untuk Indonesia," tutup dia.

 

Dalam acara yang dihadiri para tokoh DPP Partai NasDem itu dipenuhi suasana penuh haru dan semangat. Buku ini bukan hanya menjadi rekam jejak seorang diplomat, melainkan juga warisan pemikiran dan inspirasi tentang bagaimana membela dan mempromosikan tanah air dengan sepenuh jiwa. (RO/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya