Dewan Pakar NasDem dan Gerindra Bertemu, Bahas Target dan Program Prabowo

DEWAN Pakar Partai NasDem menggelar diskusi perihal target dan program Presiden Prabowo Subianto bersama Ketua Dewan Pakar Gerindra Burhanuddin Abdullah. Diskusi itu dilakukan untuk melihat perspektif partai yang dikomandoi oleh Kepala Negara.

Pendalaman perspektif itu diselenggarakan dalam bentuk diskusi panel bertajuk Menuju Indonesia Emas: Perspektif Partai Gerindra dalam Mewujudkan Visi Kebangsaan di Auditorium NasDem Tower, Jakarta, Selasa (26/11).

Diskusi yang dipandu oleh Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Peter F Gontha itu dimulai dengan pernyataan dukungan Partai NasDem kepada pemerintahan Prabowo-Gibran, kendati berada di luar kabinet.

Baca juga : Respons Gerindra soal NasDem yang Tak Setor Nama Menteri ke Prabowo

Salah satu kegelisahan Prabowo, seperti yang dikemukakan dalam diskusi tersebut, ialah perihal daya saing Indonesia. Kepala Negara disebut bertekad untuk menjadikan generasi Indonesia di 2045 sebagai generasi emas.

"Dan itu harus dimulai dengan memperbaiki gizi mereka. Di sini muncul konsep makan siang gratis, yang diimplementasikan sebagai program Makan Bergizi Gratis," kata Peter.

Guna mengawal pencapaian beragam target yang dijanjikan oleh Prabowo, kata Peter, Dewan Pakar Partai NasDem kini telah membagi anggotanya menjadi 13 anggota. Itu menyesuaikan dengan jumlah komisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Baca juga : Golkar Sebut Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bisa Lebih Cepat Jalankan Fungsi Pemerintah

Ketua Dewan Pakar Gerindra Burhanuddin Abdullah mengatakan, komitmen Prabowo untuk membangun bangsa direfleksikan ke dalam Asta Cita. Harapan Prabowo dalam memimpin, Indonesia bisa segera mencapai swasembada pangan dan energi, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi di angka 8%.

Komitmen lain dari Prabowo yang disampaikan dalam diskusi itu ialah mengenai pengarusutamaan ekonomi kerakyatan, yakni ekonomi yang didorong dari akar rumput dan kebijakan yang pro terhadap rakyat.

Beberapa hal yang disebut menjadi perhatian dari Kepala Negara ialah mengenai isu kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, optimalisasi sumber pendapatan negara, hingga pemetaan transisi energi dengan memanfaatkan energi baru terbarukan.

Diskusi tersebut berlangsung hampir dua jam dan diakhiri dengan tur singkat di Museum Partai NasDem. Usai diskusi, Peter dan Burhanuddin sepakat untuk melakukan pertemuan-pertemuan selanjutnya secara terbuka. (E-2)