Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Ibadah Haji Diperkirakan akan Berlangsung saat Musim Semi dan Dingin Hingga 2050, Simak Kalender Musim Haji

Ihfa Firdausya
11/6/2025 08:30
Ibadah Haji Diperkirakan akan Berlangsung saat Musim Semi dan Dingin Hingga 2050, Simak Kalender Musim Haji
ilustrasi(Antara Foto)

IBADAH haji diperkirakan akan berlangsung pada musim semi selama delapan musim haji. Kemudian, diikuti dengan musim dingin selama delapan musim hingga 2050. Perubahan ini disebabkan oleh siklus kalender lunar.  Demikian Dilansir dari Gulf News, Rabu (11/6),  Juru Bicara Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Hussein Al Qahtani mengatakan bahwa musim haji tahun 2025 menandai berakhirnya musim haji yang bertepatan dengan bulan-bulan musim panas. Oleh karena itu, pada musim haji mendatang matahari tidak seterik sebelumnya. 

“Pergeseran ini disebabkan oleh siklus kalender lunar, yang menawarkan kesempatan bagi jamaah haji untuk melakukan ritual haji dalam kondisi cuaca yang lebih bersahabat selama tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.


Setelah musim semi, diikuti musim dingin hingga 2050, suhu akan meningkat secara bertahap pada musim gugur dan haji kembali ke musim panas setelah sekitar 25 tahun.

Jemaah haji tidak akan merasakan teriknya musim panas lagi selama seperempat abad mendatang. Mulai 2026, ibadah haji akan berangsur-angsur beralih ke musim yang lebih sejuk, yakni musim semi, musim dingin, dan musim gugur.

NCM telah merilis kalender haji 25 tahun yang didasarkan pada kalender Hijriah (Islam), akan disesuaikan dengan musim-musim kalender Gregorian hingga tahun 2050. Simak kalender musim haji hingga 2050 :

Kalender musim haji hingga 2050:

2026–2033: Musim semi (Mei–Maret)

2034–2041: Musim dingin (Februari-Januari, akhir Desember)

2042–2049: Musim gugur (November-September)

2050: Haji kembali pada Agustus–Musim panas

Oleh karena sifat dari lunar kalender Hijriah yang mana 11 hari lebih pendek dari tahun Gregorian, penyelenggaraan ibadah haji bergeser lebih awal setiap tahun. Ini menyebabkan  para jemaah akan diuntungkan oleh kondisi cuaca yang lebih bersahabat dan tidak terik. Namun, ibadah haji akan kembali ke siklus yakni berlangsung selama musim pada tahun 2050. (H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya