Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Bio Farma: Transfer Teknologi, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas Produksi Vaksin Skala Besar Sangat Penting

Despian Nurhidayat
03/6/2025 08:39
Bio Farma: Transfer Teknologi, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas Produksi Vaksin Skala Besar Sangat Penting
ilustrasi(freepik)

PT Bio Farma (Persero) menyoroti pentingnya transfer teknologi, kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar. Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan bahwa pihaknya memiliki kiprah panjang dalam mendukung sistem kesehatan nasional, sekaligus berkontribusi signifikan di panggung global.

“Bio Farma telah menjadi bagian penting dalam sejarah kesehatan publik, tidak hanya di Indonesia. Tetapi juga secara global. Kami memproduksi 75 persen vaksin polio dunia dan telah mendistribusikan lebih dari dua miliar dosis novel oral polio vaccine type 2(nOPV2) ke lebih dari 40 negara melalui UNICEF,” ungkapnya dalam rangkaian World Health Assembly (WHA) ke-78 di Jenewa, Swiss baru-baru ini. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari kemitraan jangka panjang. Salah satunya dengan Jepang sejak 1990-an dalam alih teknologi vaksin polio.

Selain itu, kolaborasi dengan MSD turut memperkuat produksi vaksin HPV lokal bernama 'Nusagard' guna mendukung program imunisasi nasional dan target eliminasi kanker serviks pada 2030.

Saat pandemi covid-19 melanda, Bio Farma juga menunjukkan ketangguhan dengan menjadi pusat produksi vaksin regional. Perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Baylor College of Medicine dalam pengembangan vaksin covid-19 berbasis teknologi lokal.

Kini, Bio Farma tengah membangun infrastruktur teknologi vaksin masa depan. Termasuk platform vektor virus dan mRNA, sebagai bagian dari inisiatif WHO dalam transfer teknologi global.

“Kami percaya bahwa keberhasilan jangka panjang hanya bisa dicapai melalui kemitraan berbasis saling percaya, alih teknologi, dan penguatan kapasitas. Dari pengalaman ini, kami siap menjadi mitra strategis global dalam mewujudkan akses vaksin yang merata tanpa memandang batas geografi atau status ekonomi,” tegas Shadiq.

Bio Farma berharap, momentum WHA ke-78 dapat menjadi pintu masuk bagi kolaborasi yang lebih luas. Antara pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, serta organisasi pembangunan.

Sinergi tersebut diharapkan mampu membentuk sistem kesehatan dunia yang lebih tangguh, responsif, dan inklusif. Dalam menghadapi tantangan global di masa mendatang. (H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya