Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
LEMBAGA Penjamin Simpanan (LPS) menyerukan kembali budaya menabung kepada lebih dari 1.300 siswa SMA sekaligus mengedukasi mereka tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik sejak dini. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keyakinannya bahwa generasi muda Indonesia mampu menjadi pelopor kemandirian finansial dan juga berkontribusi bagi masa depan Indonesia .
“Anak muda Indonesia punya potensi luar biasa. Mereka cepat beradaptasi, terbuka terhadap teknologi, dan punya semangat belajar tinggi. Yang dibutuhkan sekarang adalah pembekalan soal bagaimana mengelola keuangan dengan benar sejak usia sekolah,” ujarnya saat membuka LPS Putih Abu-Abu Financial Festival 2025 di Sasana Kriya, TMII, Jakarta, Sabtu (31/5).
Menurutnya, kebiasaan kecil seperti mencatat pengeluaran, menyisihkan uang jajan, hingga mengenali produk keuangan yang aman, akan sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku finansial jangka panjang. Ia optimistis, jika dibekali sejak dini, pelajar Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cakap secara digital, tetapi juga bijak secara finansial.
“Kalau sejak SMA mereka sudah paham cara menabung, tahu pentingnya dana darurat, dan kenal risiko pinjaman, maka di usia 25 ke atas mereka bisa jauh lebih siap menghadapi realitas hidup,” tambahnya.
Ia menyebut, Gen Z juga perlu mendapat pembekalan agar mereka memiliki pengetahuan yang baik mengenai pasar modal dan keuangan. Langkah ini penting karena generasi muda tersebut haus akan investasi. “Hampir 50% di pasar modal itu dari anak-anak SMA (Gen Z) yang mereka haus investasi, tapi pembekalannya masih relatif kurang,” ujarnya.
LPS Putih Abu-Abu Financial Festival 2025 ini, menjadi salah satu inisiatif LPS untuk mendekatkan isu literasi keuangan kepada pelajar secara ringan dan relevan melalui kegiatan bidang seni budaya dan olahraga.
TALKSHOW EDUKATIF
Acara dikemas dalam format interaktif, mulai dari talkshow edukatif, zona permainan keuangan, tantangan media sosial. Termasuk pemaparan dari Praktisi literasi keuangan, Ayu Sara Herlia dan Influencer Putra Aji Sujati, hingga penampilan musisi seperti Pamungkas dan Hura-Hura Club.
Tak hanya menghibur, festival ini juga mengenalkan peran LPS dalam menjamin simpanan masyarakat di perbankan hingga Rp2 miliar per orang per bank. Banyak siswa mengaku baru mengetahui hal tersebut dan merasa lebih tenang dalam menabung di bank.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan pelajar terus meningkat, namun kesenjangan dengan literasi masih menjadi tantangan. LPS berharap melalui kegiatan seperti ini, pemahaman keuangan pelajar dapat tumbuh seiring dengan semangat mereka menata masa depan.
“Dengan literasi keuangan yang baik, saya yakin anak-anak muda ini bukan hanya mampu mengatur uangnya sendiri, tapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan,” tutup Purbaya. (H-1)
Peran para KOL sebagai jembatan informasi sangat strategis dalam menyebarluaskan pemahaman tentang fungsi dan peran LPS dalam sistem keuangan nasional.
Purbaya menyampaikan dirinya ingin memperkuat peran LPS dalam resolusi perbankan dan pengelolaan program penjaminan polis asuransi.
Ribuan peserta dan penonton dari luar kota dan luar negeri diharapkan ikut menggerakkan sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, dan UMKM lokal.
Selama 2024 sampai dengan 31 Oktober 2024, LPS telah melakukan penanganan simpanan terhadap 15 bank yang dicabut izin usahanya.
Menabung di bank memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena dana masyarakat yang disimpan di lembaga perbankan dijamin oleh LPS.
SEUSAI dijemput paksa di Bandara Juanda, Ivan Sugianto sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved