Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PERDANA Menteri (PM) Australia Anthony Albanese memberikan hadiah tanda kasih Australia kepada Indonesia berupa kalung syal berwarna merah untuk kucing Bobby Kertanegara saat momen makan malam bersama Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis (15/5).
Sebagaimana keterangan yang diterima, Jumat (16/5), Albanese tiba di kediaman Prabowo tersebut bersama jajaran pemerintah Australia lainnya dan disambut langsung oleh Presiden.
Sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih turut mendampingi Prabowo, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo.
Albanese mengenakan batik warna cokelat, senada dengan yang dipakai Prabowo. Setelah bersalaman, mereka memasuki ruangan diiringi musik.
Suasana makan malam tampak hangat dan cair. Sambil makan, Prabowo juga berbincang-bincang dengan Albanese.
Di tengah makan malam bersama itu, Bobby, kucing milik Prabowo, dibawa masuk dengan stroller (kereta dorong) bertuliskan Bobby Kertanegara. Bobby terlihat mengenakan baju batik berwarna cokelat.
Kereta dorong Bobby ditempatkan di sisi kiri Albanese. PM Australia itu lalu mengelus-elus kepala Bobby dan menggendongnya. Semua orang yang di ruangan bertepuk tangan.
Selanjutnya, Albanese memberikan kalung syal kain untuk Bobby dan memakaikannya secara langsung. Kain itu berwarna merah dengan tulisan Australia (simbol hati) Indonesia. Albanese juga sempat memberikan makanan ringan untuk Bobby.
Adapun lawatan Albanese ke Indonesia kali ini merupakan perjalanan luar negerinya yang pertama setelah terpilih kembali dalam pemilu federal Australia dan dilantik pada Selasa (13/5).
Dalam pidato sambutannya, Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Albanese dan pejabat pemerintah Australia yang telah datang ke Indonesia.
Dikatakan pula bahwa hubungan Indonesia dan Australia sebagai negara yang bertetangga dekat sangat penting untuk dijaga dan diperkuat. (Ant/Z-1)
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
DOSEN Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yance Arizona menjelaskan ada beberapa negara yang sudah menerapkan regulasi tentang masyarakat adat seperti di Filipina hingga Australia.
Nahdlatul Ulama dan Australia memiliki kemitraan jangka panjang dan sejarah kerja sama untuk mendukung pembangunan Indonesia di tingkat komunitas.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
Australia dan Indonesia memiliki hubungan perdagangan perikanan yang telah lama terjalin, didukung oleh tingkat komplementer yang kuat antara kedua negara.
Indonesia dan Australia secara resmi meluncurkan program Beasiswa Studi Singkat Australia Awards – ‘Memajukan Industri Olahraga Indonesia: Peluang dan Strategi untuk Pertumbuhan’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved