Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARA astronom baru-baru ini mencatat fenomena luar biasa dari sebuah lubang hitam supermasif yang terletak di pusat galaksi 1ES 1927+654, sekitar 270 juta tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Draco.
Untuk pertama kalinya, jet plasma yang diluncurkan dari lubang hitam ini berhasil diamati secara real-time, bergerak dengan kecepatan hampir sepertiga kecepatan cahaya.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang mekanisme pembentukan jet plasma dan dampaknya terhadap evolusi galaksi.
Pengamatan dimulai pada 2018 ketika lubang hitam ini mengalami ledakan besar di berbagai panjang gelombang (optik, ultraviolet, dan sinar-X).
Setelah periode tenang, aktivitas kembali meningkat pada 2023, ditandai dengan lonjakan sinar-X energi rendah yang terdeteksi oleh observatorium NASA seperti Neil Gehrels Swift Observatory dan NICER.
Pada pertengahan 2024, jet plasma terlihat jelas melalui data radio dari jaringan teleskop Very Long Baseline Array (VLBA).
Jet ini memanjang hingga setengah tahun cahaya dari lubang hitam dan terbentuk akibat aliran material yang sangat energik.
Observasi menunjukkan bahwa jet tersebut muncul setelah peningkatan emisi sinar-X, yang sebelumnya tersembunyi oleh gas panas di sekitar lubang hitam. Fenomena ini menjadi bukti langsung pertama tentang bagaimana jet plasma "menyala" dalam waktu nyata.
Jet plasma diyakini terbentuk melalui interaksi antara medan magnet yang kuat dan material yang jatuh ke dalam cakram akresi lubang hitam. Medan magnet ini memfokuskan energi ke dalam aliran plasma yang melesat keluar dengan kecepatan tinggi.
Penemuan ini menantang model lama tentang perilaku lubang hitam, terutama karena hanya sebagian kecil lubang hitam supermasif diketahui menghasilkan jet plasma dengan energi tinggi. Observasi ini memberikan data penting untuk memahami kondisi yang memungkinkan terbentuknya jet tersebut.
Jet plasma dapat memengaruhi pembentukan bintang di galaksi induknya dan bahkan struktur alam semesta awal.
Energi besar yang dilepaskan oleh jet mampu mengubah distribusi gas antargalaksi, sehingga memengaruhi evolusi galaksi secara keseluruhan.
Pengamatan real-time terhadap jet plasma dari lubang hitam supermasif di galaksi 1ES 1927+654 adalah tonggak penting dalam astrofisika modern.
Data ini tidak hanya membantu menjelaskan mekanisme pembentukan jet tetapi juga memberikan wawasan baru tentang peran lubang hitam dalam dinamika kosmik.
Dengan teknologi pengamatan canggih seperti VLBA dan teleskop ruang angkasa, para ilmuwan semakin dekat untuk memahami misteri alam semesta.
Sumber: NASA, Phys.org, The Daily Galaxy, Space.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) kembali mencuri perhatian dengan penemuan luar biasa.
Para astronom telah menemukan reservoir air raksasa yang mengelilingi sebuah quasar yang terletak lebih dari 12 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Penelitian terbaru menggunakan JWST menemukan lubang hitam supermasif yang tertidur, hanya 800 juta tahun setelah Big Bang.
Peneliti dari Korea Selatan mengembangkan konstelasi satelit Capella yang bertujuan mengungkap proses yang terjadi di sekitar lubang hitam supermasif dengan resolusi tinggi.
Para astronom mengamati peristiwa Gangguan Pasang Surut (TDE) yang langka, di mana sebuah lubang hitam supermasif meledak dua kali dalam waktu 720 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved