Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menanam Kesadaran: Peran Edukasi dalam Pelestarian Lingkungan

Via Marchellinda Gunanto
24/3/2025 14:05
Menanam Kesadaran: Peran Edukasi dalam Pelestarian Lingkungan
Koordinator Nasional GEF SGP Indonesia, Sidi Rana Menggala, menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan.(MI/Via)

KOORDINATOR Nasional GEF SGP Indonesia Sidi Rana Menggala menekankan  manusia dan alam memiliki keterkaitan erat yang harus dipahami secara kolektif. Kesadaran akan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan sangat penting agar setiap individu dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam.

"Kita perlu memahami bahwa manusia dan alam tidak dapat dipisahkan. Ada ikatan yang kuat di antara keduanya, dan kita bergantung pada alam untuk kehidupan kita," ujar Sidi memperingati Hari Pohon Internasional. Oleh karena itu, edukasi lingkungan menjadi kunci utama dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem.

Menurut Sidi, hubungan manusia dengan alam bersifat tak terpisahkan dan harus dijaga melalui kesadaran kolektif. Ia menyoroti pentingnya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana setiap individu berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.

"Dan kita akan menceritakan bagaimana hubungan antara manusia dengan alam itu bisa tercipta satu sama lain. Jadi ada hegemoni lah. Nah, kita saling terkait dan itu menjadi berhubungan, ya maksudnya kita berdasar dari alam dan menjadi satu ikatan yang kuat," ungkapnya. 

Edukasi lingkungan yang dilakukan oleh GEF SGP tidak hanya sebatas kampanye penanaman pohon, tetapi juga mencakup penguatan pemahaman tentang pentingnya ekosistem dan dampak aktivitas manusia terhadap bumi. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk National Geographic, untuk menyebarluaskan perspektif hubungan manusia dengan alam melalui media yang lebih luas.

Program GEF SGP, yang tersebar di 126 negara termasuk Indonesia, mengelola dana hibah sebesar US$4 juta untuk mendukung inisiatif konservasi yang melibatkan kelompok tani, nelayan, dan komunitas lokal.

Sidi menekankan masyarakat sering kali lupa, bumi hanya ada satu, dan setiap tindakan memiliki konsekuensi terhadap lingkungan global. Oleh karena itu, GEF SGP menargetkan edukasi berbasis aksi, seperti memahami peran karbon dalam perubahan iklim dan bagaimana upaya konservasi dapat membantu mengurangi dampak negatifnya.

"Target kita bukan hanya menanam sebanyak mungkin pohon, tetapi juga memastikan karbon yang terserap semakin besar," jelasnya.

Melalui berbagai inisiatif, termasuk konservasi terumbu karang, mangrove, penanaman pohon, dan energi terbarukan, GEF SGP berupaya menciptakan kesadaran lingkungan yang lebih luas. Program ini berjalan dalam fase yang terstruktur, dan pada fase berikutnya akan berkolaborasi dengan FAO dalam mengembangkan sistem pangan berkelanjutan berbasis biodistrict di tingkat kabupaten.

Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk UNDP dan FAO, serta keterlibatan media besar, diharapkan dapat memperluas dampak edukasi lingkungan kepada masyarakat. Sidi menegaskan semakin banyak pihak yang terlibat dalam inisiatif ini, semakin besar pula potensi perubahan positif yang dapat dicapai.

Dengan pendekatan edukatif yang melibatkan berbagai sektor dan lapisan masyarakat, GEF SGP berharap dapat membangun kesadaran kolektif yang lebih kuat terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya