Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Empat Korban Kecelakaan Jemaah Umrah Merupakan Satu Keluarga Asal Semarang

Akhmad Safuan
24/3/2025 08:17
Empat Korban Kecelakaan Jemaah Umrah Merupakan Satu Keluarga Asal Semarang
Karangan bunga berdatangan di rumah satu keluarga di Kota Semarang yang meninggal dalam kecelakaan saat umrah di Arab Saudi.(MI/AKHMAD SAFUAN)

EMPAT korban meninggal dalam  kecelakaan bus rombongan Umrah di Arab Saudi merupakan satu keluarga asal Kota Semarang terdiri dari ayah, ibu dan dua putrinya, keluarga tidak menyangka dan kaget mendengar kabar duka tersebut.

Pemantauan Media Indonesia, Minggu (23/3) suasana duka masih menyelimuti keluarga korban meninggal dalam kecelakaan bus rombongan Umrah di Arab Saudi merupakan satu keluarga asal Semarang yakni M Dawam Mahmud,49, (suami) dan Sumarsih,45, (istri) bersama dua putrinya Areline nawallya Adam,22, dan Audrya Malika Adam,16.

Karanganyar bunga ucapan duja cita terlihat terus berdatangan di rumah mereka, berjajar di sepanjang gang buntu yang terletak di Vila Pinus, Pudak Payung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dan sejumlah kerabat serta perangkat RT setempat yang ikut menyambut para pelayat karena rumah tersebut kosong setelah ditinggal berangkat umrah.

"Saya tidak mempunyai firasat apapun, bahkan sebelum berangkat bapak (almarhum Dawam Mahmud) mengaku bersyukur karena dapat umrah saat bulan puasa Ramadan ini," kata Muryono, satpam dan penjaga rumah di Banyumanik, Kota Semarang Minggu (23/3).

Terakhir kali bertemu dengan Dawam Mahmud, lanjut Muryono, adakah sebelum berangkat umrah pada Sabtu (15/3) malam, menyusul istri dan anak-anaknya yang  sudah berangkat lebih awal ke Jakarta. "Begitu mengetahui badan saya fenetar seakan tidak percaya dengan kabar itu dan seluruh kerabat datang menangis," tambahnya.

Sementara itu Indah,55, kahak kandung Dawan Mahmud, terlihat terpukul mendengar kabar itu dan terus menangis dan ditegangkan okeh suaminya Erna Rudita,58, apalagi sangat dekat dan akrab  dengan keluarga korban selama ini. "Kami sangat dekat dengan keluarga almarhum, bahkan anak-anak juga akrab dengan keponakan itu serta sering berkumpul," ujarnya.

Sebelum berangkat umrah, ungkap Indah, satu keluarga yakni suami, istri dan kedua putrinya tersebut pada Senin (17/3) datang ke rumah untuk berpamitan, hingga kemudian mendapatkan kabar dari kementerian luar negeri dari KBRI ternyat, sehingga sangat kaget dan seperti tidak percaya jika tidak ada kabar dari kementerian tersebut.

"Kami  tinggal di Jakarta, sebelum berangkat umrah almarhum satu keluarga datang untuk pamitan, awalnya kami tidak percaya dengan kabar yang beredar dan baru setelah ada kabar dari KBRI itu kami merasa terpukul," imbuhnya.

Kecelakaan terhadap kendaraan bus membawa rombongan umrah dari Indonesia sebanyak 20 orang tersebut terjadi pada Kamis (20/3) pukul 13.30 waktu setempat (17.30 WIB)  di Wadi Qudeid (Madinah-Mecca Road), menurut Direktur PWNI Kemlu Judha Nugraha,bahwa akibat kecelakaan tersebut enam orang meninggal dunia dan belasan terluka karena bus sempat terbalik sebelum terbakar. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya