Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERMAIN di bawah hujan seringkali menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun, para pakar kesehatan memperingatkan orang tua tentang berbagai risiko kesehatan yang mengintai saat anak-anak asyik bermain hujan-hujanan. Oleh karena itu, perlunya kehati-hatian dalam membiarkan mereka beraktivitas di tengah hujan sangatlah penting.
Air hujan dapat mengandung polutan dan mikroorganisme berbahaya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Polutan tersebut berasal dari pencemaran udara yang tertangkap di atmosfer dan terbawa turun saat hujan. Ketika anak bermain dalam hujan, ada kemungkinan air hujan yang terkontaminasi ini masuk ke dalam tubuh mereka melalui mata, hidung, atau mulut, yang bisa menyebabkan penyakit pada kulit, infeksi saluran pernapasan, bahkan gangguan pencernaan.
Selain itu, suhu dingin saat hujan juga dapat menambah risiko hipotermia, yaitu penurunan suhu tubuh yang drastis. Hal ini terutama berbahaya bagi anak-anak di bawah usia lima tahun yang sistem kekebalan tubuhnya masih rentan. Jika suhu tubuh mereka turun di bawah batas normal, mereka bisa mengalami gejala seperti gemetar, lemas, kulit menjadi pucat, dan kesulitan bernapas. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, dapat berakibat serius bagi kesehatan anak.
Meskipun anak-anak boleh bermain hujan, terdapat beberapa kondisi yang harus diperhatikan. Jika hujan sangat deras dan cuaca terasa dingin, maka risikonya untuk jatuh sakit pun semakin tinggi. Selain hipotermia, risiko lainnya akibat bermain di bawah hujan adalah flu, batuk, demam, dan radang tenggorokan. Semua ini dipicu oleh paparan udara dingin yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap serangan virus dan bakteri.
Untuk meminimalkan risiko bermain hujan, orang tua sebaiknya memastikan anak mengenakan pakaian yang sesuai, seperti jaket atau baju hangat, setelah mereka selesai bermain. Segera mandikan anak dengan air hangat dan pastikan tubuh mereka benar-benar kering sebelum memakai pakaian bersih. Selain itu, berikan juga makanan bergizi dan minuman hangat untuk membantu menjaga daya tahan tubuh mereka.
Para ahli menekankan bahwa kehati-hatian adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan anak saat bermain di bawah hujan. Jika anak ingin menikmati rintik hujan, pastikan waktu bermain tidak terlalu lama dan tubuh mereka tetap hangat setelahnya. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko kesehatan akibat bermain di hujan dapat diminimalkan. Selalu awasi kondisi anak setelah mereka bermain hujan; jika muncul gejala tidak sehat, segera berikan perawatan yang tepat atau konsultasikan dengan tenaga medis.
(Ant/IHC Telemed/H-3)
IMUNISASI anak wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga individu usia 18 tahun. Kementerian Kesehatan mewajibkan vaksinasi pada anak untuk melindungi buah hati
Balita laki-laki di Naimibia harus kehilangan satu matanya setelah sebelumnya diduga dicium oleh kerabatnya yang ternyata menderita herpes.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Jika screen time berlebih tidak diatasi, pada jangka panjang perilaku anak memburuk, misalnya semakin hiperaktif, sulit berkonsentrasi di sekolah dan berpengaruh pada akademik.
DOKTER spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe membagikan tips kepada para orangtua apabila anaknya mengalami demam setelah imunisasi atau vaksin.
Dalam praktik klinis, pembedahan merupakan salah satu terapi utama untuk menangani Neurofibromatosis tipe 1 (NF 1),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved