Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENGGUNAAN kendaraan elektrik (EV) baik untuk roda empat maupun roda dua masih menjadi hal yang baru dalam menjalankan kegiatan rutinitas tahunan yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia yakni mudik lebaran.
Untuk mengantisipasi habisnya daya selama perjalanan mudik lebaran, terdapat beberapa langkah yang harus mereka perhatikan agar hal tersebut tidak terjadi selama perjalanan dan sampai ke kampung halaman masing-masing dengan nyaman dan aman.
"Bagi pengguna EV, hemat daya dengan mengaktifkan mode eco dan memanfaatkan fitur regenerative braking (jika ada). Hindari memacu kecepatan tinggi, karena dapat menguras isi baterai lebih cepat," kata Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, Selasa (18/3).
Penggunaan AC juga menjadi pemicu berkurangnya daya pada baterai kendaraan tersebut. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk tidak mengaktifkan fitur tersebut ketika kendaraan sedang dalam pengisian daya.
Selain itu, penggunaan AC juga perlu dicermati oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan nol emisi tersebut dengan cara mengatur kecepatan dan juga suhu yang digunakan.
"Lakukan pemadaman AC kabin saat mobil masih terhubung ke charger dan buat suhu relatif sedang dengan speed blower secukupnya, untuk mengurangi beban baterai saat berkendara panjang," ujar dia.
Langkah selanjutnya yang perlu diantisipasi adalah pengisian daya. Dia mengungkapkan bahwa pengisian dalam kondisi baterai 30%, akan menjamin perjalanan semakin lancar dan juga nyaman tanpa harus adanya kekhawatiran daya habis.
Saat ini, ketersediaan fasilitas pengisian daya untuk kendaraan listrik sudah semakin mudah untuk dijumpai. Terlebih, di beberapa area jalan tol juga sudah semakin masif hadirnya fasilitas tersebut.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo yang memastikan pihaknya telah menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum fast charging di setiap rest area untuk memenuhi kebutuhan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Jumlah pengguna kendaraan listrik pada Lebaran 2025 diproyeksikan meningkat hingga 500% atau sebanyak 21.570 kendaraan, dibanding tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.
Peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik berimplikasi pula pada proyeksi transaksi SPKLU pada Lebaran 2025.
PLN memproyeksikan akan terjadi peningkatan transaksi SPKLU sebesar 500% pula, dari 14.002 transaksi SPKLU yang terealisasi pada Lebaran
2024, diproyeksikan naik menjadi 70.000 transaksi pada Lebaran 2025.
Khusus untuk SPKLU dengan tingkat okupansi yang tinggi, PLN akan meningkatkan jumlah SPKLU-nya sebesar 7,5-8 kali lipat. Pada Lebaran 2024, tercatat 108 SPKLU dengan tingkat keterisian atau okupansi tinggi.
Pada Lebaran 2025, PLN meningkatkan jumlah stasiun pengisian cepat di wilayah dengan tingkat okupansi tinggi menjadi 800 unit SPKLU. (Ant/Z-1)
Selama angkutan Lebaran 2025, Pelni juga menyediakan total 12.750 tiket gratis untuk arus mudik dan arus balik.
Sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan, ban berperan vital dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Jenama produk kecantikan di bawah naungan ParagonCorp, Oh My Glam (OMG) sukses menggelar Program Mudik Gratis pada Lebaran lalu.
BADAN Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyelenggarakan program Balik Kerja Bareng BPKH 2025. Kegiatan dilakukan serentak di 5 kota besar, yakni Surabaya, Solo, Yogyakarta, Garut, dan Lampung.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
PIHAK kepolisian masih memberlakukan One Way dari di KM 188 - KM 72. Antrian Kendaraan masih terjadi namun terpantau lancar Senin (7/4) selama arus balik mudik
Budi mengatakan, ada lebih dari 900 barang yang dilaporkan oleh para penyelenggara negara itu. Total barang ditaksir lebih dari lima ratus jura rupiah.
Ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal berpotensi terjadi sepanjang 2025, akibat ketidakpastian ekonomi global.
DIREKTUR Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan bahwa penyebab utama dari kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok disebabkan karena meningkatnya jumlah kendaraan
Menhub Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 (21 Maret - 11 April 2025) tercatat mengalami kenaikan 8,5%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved