Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Hujan deras yang mengguyur berbagai wilayah Indonesia, memicu bencana banjir. Selain menenggelamkan permukiman dan merusak infrastruktur, banjir juga memicu wabah penyakit serta penumpukan sampah. Terkait dengan hal itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional menyatakan saat ini tengah mengembangkan teknologi pemantauan bencana secara real time untuk menghadapi potensi banjir di Indonesia.
“Kami mengembangkan berbagai instrumentasi hidrometeorologi untuk mendukung riset dan industri. Salah satu inovasi kami adalah sistem monitoring realtime yang mencakup pemantau kelembaban tanah dan alat deteksi longsor (AdeL)," jelas Ketua Kelompok Riset Teknologi Kebencanaan dan Energi Perairan Darat (TKEPD) BRIN Agustya Adi Martha dalam keterangan resmi, Selasa (18/3).
Agustya juga mengungkapkan bahwa BRIN telah mengembangkan perangkat Indonesian Structural Health Monitoring (INA-SHM) yang digunakan untuk memantau dampak gempa dan kondisi kekuatan struktur pada bendungan atau waduk. Selain itu, juga dikembangkan Automatic Weather System (AWS) yang dapat diintegrasikan dengan Sistem Monitoring Elevasi Gelombang Laut (SEGARA) untuk memantau ketinggian muka air laut secara real-time.
Agustya dan tim juga akan mengintegrasikan sistem monitoring terpadu sebagai sistem early warning system (EWS) bencana hidometeorologi, yang datanya dapat diakses olah para periset maupun BPBD serta lembaga terkait.
Dalam upaya mitigasi banjir, Perekayasa Ahli Utama sekaligus Ketua Kelompok Riset Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN Heru Widodo menjelaskan perkembangan signifikan dalam teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Indonesia. Awalnya TMC difokuskan untuk menambah curah hujan di waduk dan sektor pertanian, kini mampu mengurangi intensitas curah hujan serta mengatasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
"Kolaborasi antara BMKG dan BRIN ke depan memungkinkan penerapan TMC akan dapat berjalan secara cepat dan efektif yang didukung dengan pengembangan teknologi modifikasi cuaca dari hasil riset BRIN," tutur Heru.
Ia menambahkan bahwa metode TMC untuk pengurangan curah hujan mencakup jumping process menggunakan pesawat terbang dan kompetisi uap air menggunakan Ground Particle Generator (GPG).
“GPG terbukti mampu mengurangi curah hujan lebih dari 20% di area pertambangan dan dapat dioperasikan selama 24 jam, menggantikan pesawat yang hanya dapat beroperasi pada siang hari.” jelasnya.
Sebagai langkah inovatif, Heru juga mengusulkan penggunaan roket TMC untuk operasi malam hari. TIongkok, misalnya, telah menggunakan 1.110 roket untuk mengendalikan cuaca selama Olimpiade 2008. Untuk itu, BRIN mendorong pengembangan teknologi serupa dengan dukungan peralatan, seperti Flying Laboratory for Atmospheric Research (FLARes), radar cuaca, dan alat survei lainnya.
“Kemandirian teknologi menjadi langkah penting bagi Indonesia dalam mitigasi bencana alam. Harapannya, teknologi ini dapat diintegrasikan dalam sistem mitigasi banjir yang lebih komprehensif,” pungkas Heru. (E-3)
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
BNPB mengimbau BPBD agar memantau kondisi muka air sungai dan wilayah tebing curam di saat hujan intentitas tinggi atau berlangsung lebih dari 1 jam.
DARI semua kabupaten yang dilanda bencana hidrometeorologi di Sulawesi Selatan, Kabupaten Sinjai, yang terparah, lantaran dikepung angin puting beliung, longsor, dan banjir.
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved