Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Langkah-Langkah untuk Menolong Orang Kejang

Basuki Eka Purnama
13/3/2025 19:29
Ini Langkah-Langkah untuk Menolong Orang Kejang
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis neurologi Ranette Roza dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono di Jakarta Timur menyampaikan bahwa menolong orang yang kejang tidak mendatangkan risiko penularan penyakit, jadi tidak perlu khawatir.

"Kejang, baik karena faktor trauma, jantung, atau epilepsi, ayan, dan lain-lain itu sama sekali tidak menular, itu bukan suatu penyakit yang bisa menular melalui air liur, droplet, ataupun darah," kata Ranette dalam acara seminar edukasi daring tentang penanganan kejang, Rabu (12/3).

"Jadi, kalau bisa tolong saja. Kasihan pasiennya kalau tidak ditolong," katanya.

Ranette mengatakan pertolongan pertama sangat penting untuk mencegah cedera dan komplikasi pada orang yang kejang, terutama yang sampai
mengeluarkan liur.

Pertolongan pertama yang tepat, ia melanjutkan, dapat membantu pasien melewati periode kejang dengan aman.

Perawat Suwarni menyampaikan mereka yang hendak memberikan pertolongan kepada orang yang sedang kejang sebaiknya berusaha tenang, jangan panik.

Selanjutnya, ia mengatakan, penolong sebaiknya menjauhkan benda-benda yang dapat membahayakan dari sekitar tubuh pasien, melindungi kepalanya dari benturan, serta memiringkan tubuhnya agar tidak tersedak liur atau muntahan.

Perawat Suwarni mengingatkan penolong agar tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut orang yang sedang kejang, karena dapat menyebabkan cedera.

Penolong juga disarankan memperhatikan dan mencatat berapa lama pasien kejang dan segera hubungi layanan kesehatan darurat jika kejang berlangsung lebih dari lima menit atau pasien cedera.

Setelah kejang berhenti, penolong disarankan membantu pasien agar bisa beristirahat serta memperhatikan kondisinya.

Jika pasien kebingungan atau kesulitan bernapas, penolong sebaiknya segera menghubungi layanan bantuan medis.

Ranette menjelaskan pula bahwa kejang demam bisa terjadi pada anak berusia enam bulan sampai lima tahun, dan sebagian besar tidak berkembang menjadi epilepsi.

Ia menyampaikan bahwa sebagian besar kejang demam tidak berbahaya bagi orang dewasa, jadi kalau mendapati orang kejang sebaiknya lekas memberikan pertolongan pertama dan menghubungi layanan medis darurat agar pasien bisa memperoleh bantuan medis yang dibutuhkan. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya